JAKARTA, BALIPOST.com – Sebelum melakukan perjalanan mudik di tengah dinamika atmosfer di Indonesia yang cepat berubah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu.
“Dinamika atmosfer di Indonesia sangat dinamis dan cepat berubah,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (10/4).
Ia juga mengimbau agar para pemudik untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan jika kondisi cuaca sedang buruk. “Jika dirasa tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan sebaiknya ditunda sampai menunggu cuaca kembali normal. Terutama para pemudik jalur darat dan juga laut,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa selama periode mudik Lebaran, BMKG akan menyiagakan posko nasional dan daerah untuk memantau kondisi cuaca terkini.
Selain itu, lanjut dia, 190 stasiun BMKG yang dilengkapi dengan 40 radar cuaca di seluruh wilayah di Indonesia juga akan disiagakan, termasuk Prakirawan Cuaca bertugas 24 jam untuk memastikan informasi cuaca yang lebih akurat.
BMKG menyediakan laman bagi pemudik yang ingin mendapatkan informasi cuaca. Untuk pemudik jalur darat dapat memantau informasi cuaca melalui https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca-posko-lebaran.bmkg.
Sedangkan bagi pemudik jalur laut dapat mengakses laman https://maritim.bmkg.go.id/ untuk mengetahui kondisi cuaca maritim. Dan https://siam.bmkg.go.id/siam/ untuk mengetahui kondisi cuaca penerbangan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan saat ini Indonesia tengah memasuki masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi.
Ia pun mengimbau para pemudik untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama masa mudik Lebaran 2023 seiring adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia.
Saat peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau, ia mengatakan arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. “Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam,” paparnya. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link