BMW prediksi krisis semikonduktor berlanjut hingga paruh kedua 2021

Jakarta (ANTARA) – BMW memperkirakan krisis pasokan chip semikonduktor akan terus berlanjut hingga paruh kedua tahun ini.

Kepala produksi BMW, Milan Nedeljkovic dalam sebuah acara BWM iX mengatakan bahwa komponen chip atau semikonduktor sangat penting bagi sebuah kendaraan, sehingga barang itu sedang dibutuhkan oleh pabrikan otomotif dari seluruh dunia saat ini.

“Prospek untuk paruh kedua tahun ini juga tetap kritis. Asumsi awal, bisa segera dikendalikan dan dipenuhi kebutuhannya pada paruh pertama tahun ini, tapi tampaknya juga akan sulit,” kata Milan Nedeljkovic yang dikutip dari CarsCoops, Sabtu.

Baca juga: Nissan sesuaikan produksi pada bulan Juli karena kekurangan chip

Baca juga: Krisis chip, BMW ganti fitur “wireless charging”

Kendala semi konduktor berimbas pada bertambah lamanya antrian konsumen untuk mendapatkan mobil baru yang mereka beli. Nedeljkovic mengatakan bahwa output BMW hilang sekitar 30.000 unit sepanjang tahun ini, yang salah satunya karena masalah chip itu.

Masalah juga diperparah ketika para pembuat mobil berlomba untuk memproduksi mobil dengan fitur yang kian canggih sehingga membutuhkan lebih banyak chip.

Sebagai solusi, beberapa pabrikan menjual mobil baru dengan beberapa fitur yang dihilangkan, terutama yang berkaitan dengan semikonduktor.

Baca juga: Hyundai setop sementara pabrik di AS karena kekurangan semikonduktor

Baca juga: Daihatsu sebut kelangkaan chip belum pengaruhi produksi di Indonesia

Pewarta: KR-CHA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021

Credit: Source link