JawaPos.com – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendukung upaya pelestarian alam dengan mendukung upaya konservasi di kawasan tangkapan air di wilayah hulu sungai. Aksi pelestarian alam dilakukan dengan menggandeng Komunitas Pengelolaan Hutan Organik di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lahan seluas 22 hektare di kawasan Megamendung kini semakin menghijau dan menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara pecinta lingkungan dengan dunia usaha, yaitu pengelola Hutan Organik dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Pengelolaan Hutan Organik di kawasan Megamendung ini merupakan salah satu dari sekian kisah sukses keterlibatan BNI sebagai Bank pelopor Green Banking dalam mengelola dan menjaga kelestarian alam serta keberlangsungan lingkungan.
Kerjasama antara Pengelola Kelompok Hutan Organik ini dimulai tahun 2019 dan 2020 lalu, dimana BNI melalui program CSR-nya terlibat langsung dalam pengelolaan hutan dengan kelompok Hutan Organik di kawasan dengan memasok kebutuhan kebun bibit (nursery) dan pengembangan sarana dan prasarana Kelompok Hutan Organik.
Pengelola Hutan Organik Mega Mendung Yuhan Subrata menuturkan, Hutan Organik awalnya bernama Kelompok Tani Megamendung yang sejak tahun 2001 telah berupaya melakukan rehabilitasi ekosistem dan lahan kritis di kawasan hutan Megamendung. Aksi BNI dengan program CSR di Kawasan hutan Megamendung tersebut sejalan dengan keprihatinan para pemrakarsa Hutan Organik pada kerusakan lingkungan yang telah terjadi sejak lama.
Menariknya, konsep Hutan Organik ini selain sebagai upaya pelestarian lingkungan juga dapat mendorong pergerakan ekonomi masyarakat sekitar. Pasalnya, di sana tidak hanya ditanami pepohonan rindang untuk penghijauan tetapi juga buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti Durian, Alpukat, Mangga, Rambutan, Cengkeh dan Pala.
“Masyarakat bisa merasakan langsung hasil panen buah-buahan dan ternak yang dipeliharanya bagi pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Rata-rata dari peliharaan ternak dan menanam sayur-sayuran menghasilkan Rp 2,5 juta per kepala keluarga per bulan,” kata Yuhan.
BNI bersama pencinta lingkungan juga secara aktif melakukan kampanye dan mensosialisasikan pelestarian lingkungan hidup melalui berbagai kegiatan. Selain melakukan rehabilitasi lahan kritis dengan penanaman pohon 10 ribu pohon, BNI juga telah memberikan bantuan dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana serta penamanan dan pemeliharaan pohon.
“Kami sangat berterima kasih atas keterlibatan BNI dalam upaya rehabilitasi lahan kritis di Kawasan Megamendung, juga atas bantuan pembiayaan untuk pertanian organik,” ujar Yuhan di Megamendung, Bogor, Sabtu (19/6).
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Mucharom mengungkapkan, mengingat besarnya manfaat penghijauan maka BNI menghibahkan sejumlah dana yang diperuntukan bagi pembiayaan sarana prasarana air, geo tagging, penanaman, dan pemeliharaan pertanian organik. Diketahui, penanaman pohon dengan konsep geo tagging memungkinkan posisi pohon yang ditanam dapat diketahui lokasinya. Dengan demikian, BNI dapat mengetahui perkembangan proses penanaman pohon yang telah dilakukan.
Dikatakan Mucharom, pertanian organik bisa menjadi ujung tombak dalam rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem. Karena itu BNI sangat mendukung upaya kelompok pengelola Hutan Organik dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan pengembangan pertanian organik.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membangkitkan animo masyarakat luas untuk ikut serta melestarikan hutan dan ekosistem yang ada. BNI selaku pelopor Gerakan Green Banking telah melakukan berbagai kegiatan CSR yang salah satunya fokus pada pelestarian lingkungan pada berbagai tempat di tanah air. Memasuki usia 75 tahun pada Juli tahun ini, BNI semakin menyadari bahwa keberlangsungan usaha tidak akan terlepas dari kelestarian alam,” ujarnya.
Untuk itulah, lanjut dia, dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75, BNI terus mendekat dengan alam. Kali ini, perseroan mengajak para pegawainya atau BNI Hi-Movers menanam 7.500 pohon sebagai bagian dari aksi Change Movement dalam program inisiatif One Tree One Employee. Setiap pegawai BNI akan menanam pohon di rumahnya masing-masing, bibit pohon disediakan di kantor pusat atau wilayah.
Setiap penukaran bibitnya harus disertakan dengan 10 sampah plastik yang nantinya akan di daur ulang oleh Recycling Centre agar dapat menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Selain itu, pegawai juga dapat berinisiatif untuk membeli sendiri tanaman yang ingin tanam.
Mucharom menyebut, pelaksanaan kegiatan ini sengaja dibuat semudah mungkin sekaligus menyenangkan. Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, penanaman pohon dapat dilakukan di rumah, sehingga tetap terjaga penegakan protokol kesehatan.
“Setiap pohon memiliki nomor, sehingga jumlah pohon yang ditanam benar – benar bisa diketahui. Change Movement ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk mendukung gerakan pengurangan emisi karbon,” pungkasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link