Ilustrasi BPK
Jakarta, Jurnas.com – Komisi XI DPR RI telah memproses 32 orang calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI periode 2019-2024. Jumlah ini selanjutnya akan dikrucutkan hingga terpilih 5 Anggota BPK.
Komisi XI DPR sendiri mulai mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi dan unsur masyarakat sipil (civil society). DPR berkewajiban menemukan kriteria figur yang tepat sebagai auditor berpengalaman, untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai Anggota BPK RI.
Ketua Asosiasi Muslim Profesional (AMPRO) Indonesia selaku pengamat dari unsur masyarakat sipil, Syarief Sayid Shebubakar, mengatakan faktor terdepan yang harus menjadi pertimbangan Komisi XI dalam memilih kelima Anggota BPK RI adalah aspek profesionalisme dan pengalaman di bidang pemeriksaan keuangan.
“Artinya, figur calon Anggota BPK itu haruslah seorang profesional yang memiliki latar pengalaman di bidang auditor atau pemeriksaan keuangan negara,” tuturnya di Jakarta, Jum`at (26/7/2019).
Kata Syarief, Anggota BPK yang akan dipilih Komisi XI DPR juga harus mampu memahami mekanisme pengawasan keuangan negara, sehingga efektif dan efisien untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat ke depan.
Jika melihat trac record dan sepakterjang 32 figur yang ada, Syarief menyebut nama Ruslan Abdul Gani sebagai orang yang paling pas untuk dipilih.
Alasan yang mendasarinya, menurut Syarief, oleh karena Ruslan Abdul Gani adalah figur muda professional dari kalangan internal BPK RI yang menjalani karir lebih dari 20 tahun sebagai pemeriksa keuangan (auditor).
“Dari kapasitasnya sebagai professional muda di bidang pemeriksaan keuangan inilah latar belakang yang pas dimiliki seorang Anggota BPK,” tegas Ketua AMPRO Cabang Indonesia ini.
Keunggulan Ruslan Abdul Gani, menurut Syarief, dia adalah satu-satunya calon dari unsur internal BPK yang memiliki latar belakang pendidikan akuntan murni, mulai dari tingkat S1 maupun S2.
Dengan keahlian dan pengalamannya, Ruslan dinilai memiliki kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan sebagai pemimpin BPK karena menguasai persoalan audit keuangan hingga hal detail yang sangat teknis.
Senada dengan Syarief, ahli akuntansi Profesor Lindrianasari dan Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) yang juga mantan Anggota DPR RI, Bursah Zarnubi ketika dihubungi juga menyatakan bahwa figur muda profesional dari kalangan internal BPK, seperti Ruslan Abdul Gani, seyogyanya menjadi figur pilihan yang mumpuni untuk posisi sebagai Anggota BPK.
“Saya mengenalnya cukup lama, seorang pekerja keras, dan yang terpenting dia memiliki kapasitas sebagai auditor berpengalaman yang pas untuk memenuhi kriteria yang diinginkan Komisi XI DPR RI,” jelas Bursah, yang juga merupakan mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi ini.
Sedangkan menurut Lindrianasari, tentu saja Ruslan Abdul Gani bukan satu-satunya professional karir di bidang pemeriksaan BPK RI yang kini terjaring di antara 32 nama calon. Artinya, selain Ruslan ada juga figur yang memiliki kapasitas auditor yang cukup tepat untuk menjadi anggota BPK mendatang dari kalangan internal BPK.
“Hanya saja kita harus tegaskan bahwa figur seperti Ruslan memang selayaknya ada dalam keanggotaan BPK, karena jabatan ini membutuhkan kecakapan dalam bidang pemeriksaan keuangan negara, bukan sekedar jatah kursi pejabat,” demikian Profesor Lindrianasari yang juga pimpinan Pascasarjana Unila ini.
Komisi XI DPR sendiri diperkirakan akan menyelesaikan tahap akhir pemilihan Anggota BPK RI pada September mendatang.
TAGS : Ruslan Abdul Ghani BPK Komisi XI DPR
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/56573/BPK-Butuh-Auditor-Berpengalaman-Sekaliber-Ruslan-Abdul-Gani/