JAKARTA, BALIPOST.com – Pandemi Covid-19 berdampak pada profitabilitas perusahaan di berbagai sektor termasuk pada sektor perbankan yang menjadi tulang punggung perekonomian sebagai lembaga intermediary ke sektor riil. Tren LDR perbankan nasional yang melandai merupakan dampak dari perlambatan pertumbuhan kredit, kemudian mendorong perbankan mengoptimalkan pos pendapatan lainnya dalam menjaga sustainabilitas laba perusahaan. Salah satu pos yang dapat diandalkan adalah pendapatan non bunga yang bersumber dari transaksi treasury.
Senior Executive Vice President Treasury & Global Services BRI, Achmad Royadi mengungkapkan bahwa BRI yang menyandang predikat “Best Primary Dealer” di instrumen surat berharga dan “Best FX Bank for Retail Clients” di layanan forex akan terus mengoptimalkan pendapatan BRI dari transaksi treasury dengan tetap memitigasi risiko-risiko yang mungkin terjadi khususnya pada kondisi seperti saat ini. Menurut Achmad Royadi, demand atas surat berharga masih akan tinggi karena real yield yang ditawarkan cukup atraktif serta didukung oleh likuiditas market yang cukup ample dan pertumbuhan pinjaman industri yang belum optimal.
Selain melakukan diversifikasi instrument,dalam berinvestasi di surat berharga serta mengoptimalkan capital gain, BRI juga mengukur dan menjaga sensitivitas portofolio terhadap pergerakan pasar khususnya dengan adanya isu tapering off oleh The Fed. Sedangkan dari sisi forex, peningkatan keuntungan spot dan derivatif dapat dicapai melalui peningkatan volume transaksi baik segmen korporasi maupun ritel serta variasi produk yang ditawarkan, baik plain vanilla product ataupun structured product. “Tentunya semua hal yang kami upayakan di sisi surat berharga dan forex tersebut bersamaan dengan perluasan basis nasabah ritel, korporasi, dan lembaga keuangan yang kami lakukan,” terangnya.
Dalam laporan keuangan konsolidasi audited posisi 30 Juni 2021, BRI mencatatkan pertumbuhan Fee & Other Operating Income sebesar 18.9% secara YoY. Pencapaian tersebut salah satunya dikontribusikan oleh pendapatan transaksi treasury yang tumbuh 102.95% YoY dari Rp1,28 triliun menjadi Rp2,61 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari peningkatan pendapatan dari penjualan surat berharga (capital gain) sebesar 66.6% dan pendapatan spot & derivative sebesar 271.4%.
Atas kinerja positif BRI dibidang treasury tersebut, BRI berhasil mendapatkan 3 kategori penghargaan yaitu sebagai Best FX Bank for Money Market Products, Best FX Bank for Retail Clients, serta Best FX Bank for Structured Products pada event 11th Annual Treasury & FX Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Alpha Southeast Asia Juni lalu. “Tentu saja berbagai penghargaan tersebut semakin mengokohkan dominasi BRI di pasar forex Indonesia. Penghargaan-penghargaan yang diperoleh BRI tersebut merupakan suatu recognitions atas peran aktif serta eksistensi kami di pasar forex Indonesia,” pungkas Achmad Royadi. (Adv/balipost)
Credit: Source link