Buku IPS kontroversial
Jakarta – Pemerintah mengambil langkah tegas terhadap peredaran buku sekolah elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar Kelas IV, yang menyebutkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Untuk sementara, buku terbitan Yudhistira tersebut ditarik dari pasar, sampai nanti dikoreksi dan direvisi kembali.
“Kami mengambil keputusan dalam rapat, bahwa konten yang ada di laman Kemendikbud kita tarik dahulu. Waktu pengoreksian sudah saya minta hari ini. Dalam waktu dekat Puskurbuk akan menerbitkan revisinya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, lewat siaran pers, Kamis (14/12) di Jakarta.
Muhadjir menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan materi tersebut. Mendikbud berjanji akan menelusuri lebih lanjut, untuk melihat apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.
“Setelah mengunggah ulang buku dengan edisi yang sudah direvisi, Kemendikbud menelusuri bagaimana dulu ceritanya kok bisa terjadi kesalahan agak fatal, termasuk bagaimana prosesnya. Kemudian siapa yang paling bertanggung jawab. Kita akan lihat kesalahannya dimana dan termasuk ada kesengajaan atau tidak. Intinya Kemendikbud masih akan terus menelusuri,” tutur Mendikbud.
Sebelumnya, pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memicu kemarahan Muslim di seluruh dunia. Dan tidak lama kemudian, viral di sosial media salah satu buku IPS kelas IV SD mencantumkan nama Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
TAGS : IPS Kelas IV Israel Yerusalem Pendidikan Kemdikbud
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26305/Buku-IPS-Kontroversial-Akhirnya-Ditarik/