JawaPos.com – Film Pengabdi Setan 2: Communion secara sinematografi dan artistik lebih baik dibandingkan yang pertama. Film ini menghadirkan kengerian hampir di sepanjang filmnya.
Endy Arfian dan Fatih Unru selaku pemain mengatakan, kengerian film Pengabdi Setan 2: Communion sejatinya sudah terasa sejak proses syuting dilaksanakan. Menjalani syuting di rumah susun yang gelap tak berpenghuni di daerah Jakarta Timur dan dengan pencahayaan minim membuat mereka benar-benar merasakan kengerian.
“Begitu seru, menegangkan karena suasana syuting yang dibangun oleh bang Joko. Lokasi syuting dibangun begitu dark,” kata Fatih Unru di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan, Selasa (2/8).
Hal serupa juga diungkapkan Endy Arfian. Menjalani syuting di sebuah rusun dengan pencahayaan minim merupakan pengalaman baru bagi dirinya. Dia pun merasakan kengerian saat proses syuting berlangsung. Ditambah lagi orang yang berada di lokasi syuting tidak terlalu banyak orang. Hanya orang berkepentingan saja yang boleh berada di lokasi.
“Sebenarnya kita di lokasi nggak boleh berisik harus tenang, harus mengikuti emosinya. Jadi Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, tapi kita merasa ngeri beneran dan kita merasa beneran jadi penghuni rusun. Bahkan dari set-nya sudah memancing buat aku karena 15 tahun kosong. Pas kita masuk berasa beda banget. Dan kita harus masuk ke karakternya,” timpal Endy Arfian.
Momen menjalani syuting di rusun bahkan sampai terbawa ke kehidupan nyata. Mereka mengaku ada ketakutan tersendiri jika tiba-tiba di rumahnya mati lampu. “Kalau rumah aku mati lampu, aku bebayang bakal ada pocong di belakang,” tuturnya.
Film Pengabdi Setan 2: Communion merupakan film kesembilan Joko Anwar. Film ini hadirkan keseruan bagi penikmat film horor digarap dengan sangat serius hasil kerja sama antara Rapi Films dengan Come and See Pictures, Sky Media, Brown Entertainment, dan Legacy Pictures.
Film Pengabdi Setan 2: Communion berkisah tentang Rini dan adik- adiknya yang berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang sampai membuat mereka harus kehilangan ibu, beberapa tahun silam. Rini dan adik adiknnya serta Bapak kini tinggal di rumah susun. Mereka percaya tinggal di rumah susun aman karena ada banyak orang jika tiba-tiba terjadi sesuatu.
Pada sebuah malam penuh teror, Rini dan keluarga harus kembali menyelamatkan diri saat mengetahui fakta mengejutkan yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.
Credit: Source link