ilustrasi walisongo
Semua umat muslim tentunya menginginkan jadi orang-orang yang kembali suci atau bersih dari dosa-dosa setelah menjalani puasa selama sebulan penuh. Namun untuk mengetahui apakah kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang meraih kesucaian di hari lebaran tentunya ada ciri-ciri yang dapat kita temukan.
Berikut ciri-ciri umat muslim yang telah memperoleh kesucaian setelah menjalani puasa selama sebulan menurut sembilan wali (walisongo), imam-imam penyebar Islam di tanah Jawa,:
Sunan Gresik
“Mulyo Tanpo Punggowo”, artinya dimuliakan meski bukanlah alim ulama, tak berpangkat, dan tidak kaya harta.
Sunan Giri
“Menang Tanpo Ngesorake”, artinya Orang yang benar namun jauh dari kesombongan.
Sunan Bonang
“Digdoyo Tanpo Aji”, artinya hinaan, cacian dan makian tak akan pernah melukai jiwa dan batinnya.
Sunan Ampel
“Mletik Tanpo Sutang”, artinya mampu mengatasi kesulitan bahkan yang sangat sulit sekalipun.
Sunan Kudus
“Mabur Tanpo Lar”, artinya terbang tanpa sayap pergi ke daerah yang jauh meski tanpa alasan sebab akan ada yang membutuhkan pertolongan.
Sunan Muria
“Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo”, artinya berdakwah tanpa harus membawa pasukan.
Sunan Drajat
“Perang Tanpo Tanding”, artinya mampu memerangi hawa nafsu dalam diri.
TAGS : Walisongo Lebaran Orang Suci
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18002/Ciri-Orang-Kembali-Suci-di-Hari-Raya-Menurut-Walisongo/