Warga pakistan terkena bencana (foto: upi)
Jakarta – Kepala Progrma Kesejahteraan Sosial Nirlaba, Faisal Edhi mengatakan setidaknya 65 orang tewas akibat sengatan panas yang terjadi di Pakistan.
Kepala Edhi Foundation Faisal Edhi mengatakan 114 mayat dibawa ke rumah mayat yayasan di daerah Korangi dan Sohrab Goth di kota Karachi selama tiga hari terakhir, termasuk 65 kematian akibat serangan panas.
“Pada hari-hari normal, kamar mayat Korangi menerima enam atau tujuh mayat, sedangkan beberapa hari terakhir telah melihat 20 hingga 25 tubuh per hari. Aliran di fasilitas Sohrab Goth telah berlipat ganda dari 20 tubuh menjadi 40 dalam satu hari,” kata Edhi.
Kisaran meninggal di usia 6 hingga 78 tahun dan sebagian besar korban heatstroke meninggal di rumah mereka karena suhu maksimum tetap di 111 derajat, menurut Edhi.
“Orang-orang tidak mendapatkan bantuan medis tepat waktu, yang mengakibatkan kematian mereka,” katanya.
Sekretaris Kesehatan Sindh, Dr. Fazlullah Pechuho menyanggah klaim Edhi, menyatakan rumah sakit di Karachi tidak menerima pasien stroke panas selama tiga hari terakhir.
“Hanya dokter dan rumah sakit yang dapat memutuskan apakah penyebab kematiannya adalah stroke panas atau tidak. Saya dengan tegas menolak bahwa orang telah meninggal karena stroke panas di Karach,” katanya.
Departemen Meteorologi Pakistan mengeluarkan peringatan peringatan Minggu bahwa cuaca panas hingga sangat panas kemungkinan akan melanda di Karachi dan walikota Karachi Waseem Akhtar mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah.
TAGS : Pakistan Cuaca Panas Kematian
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34865/Cuaca-Panas-Telan-65-Korban-Jiwa-di-Pakistan/