Setelah menggebrak lewat film Penyalin Cahaya (2021) yang membuatnya masuk nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik di FFI 2021, Shenina Cinnamon kembali sebagai gadis muda yang terjebak dalam kontroversi isu sensitif. Kali ini dia menjadi anak SMA bernama Laras dengan fantasinya yang menggelora.
—
LARAS dikenal sebagai siswi yang cukup baik di sekolahnya. Tidak hanya pintar hingga mampu mendapat beasiswa, dia juga menjabat ketua OSIS. Diam-diam dia menyimpan fantasi seksual kepada David (Emir Mahira), teman satu sekolah sekaligus satu gerejanya. Fantasi itu dituangkan ke dalam sebuah tulisan dewasa yang disimpan secara privat di blognya.
Suatu ketika cerita dewasa milik Laras tersebar dan menjadi konsumsi publik. Laras mulai menghadapi serangkaian masalah besar dalam hidupnya. Mulai dari kecanggungan dan rasa bersalahnya terhadap David, masalah dengan sahabatnya Dilla (Caitlin North Lewis) yang diam-diam menyukainya, hingga harga dirinya yang jatuh di mata semua orang.
Film itu mengangkat isu yang cukup sensitif dan tabu. Namun, adanya film seperti Dear David mengingatkan kita bahwa hal-hal yang dialami Laras sebetulnya wajar dan relate terhadap kehidupan sehari-hari, terutama remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri.
Laras membuat kita sadar bahwa memiliki fantasi itu bukan hal aneh. Tapi, justru kembali mengingatkan kita untuk kembali mencintai diri sendiri.
’’The idea of being compassionate ke diri kita itu sesuatu yang kayaknya sudah agak jarang ya dan sulit untuk dilakukan. Jadi, esensi soal mencintai siapa kita dan dengan semua kompleksitas kita itu buat saya penting banget buat dibahas,’’ kata sutradara Lucky Kuswandi dalam konferensi pers pada pekan lalu.
Selama film, ada empat scene yang merupakan visualisasi Laras tentang David dan dirinya. Yakni, di hutan, istana, pantai, dan air terjun.
’’Keempatnya adalah simbol dari perjalanan karakter Laras. Mulai dari saat dia kebingungan hingga akhirnya bisa berdamai dengan dirinya sendiri,” papar Lucky, menguatkan aspek cerita coming-of-age dari Dear David.
Sejumlah simbol dimunculkan dalam fantasi Laras, yang menunjang ide cerita. Setting istana dan hutan yang artifisial merupakan representasi pop culture yang digemari remaja serta kebingungan mereka mengenali cinta. Lantas, setting pantai dan air terjun yang alami adalah bentuk penerimaan diri.
Shenina mampu menyampaikan kompleksitas karakter Laras dengan baik. Ditambah, karakter anak SMA dalam film itu digambarkan apa adanya, tidak dipoles dan berlebihan.
Sayangnya, terlalu banyak isu yang ingin ditampilkan dalam film tersebut. Awalnya, plot mengantarkan penonton pada isu pelecehan seksual yang tidak hanya bisa terjadi kepada perempuan, tapi juga laki-laki.
Lalu seiring berjalannya cerita, plot mulai memperkenalkan karakter Dilla yang merupakan seorang lesbian. Kemudian pada akhir cerita, penonton diajak kembali pada penyelesaian masalah Laras.
Tapi, rasanya masalah itu tidak benar-benar berakhir. Jika ingin menyinggung pelecehan seksual pada laki-laki, karakter David tidak digambarkan sebagai korban.
Hal itu justru terasa seperti menormalisasi pelecehan kepada laki-laki. Isu yang justru menjadi masalah utama dalam film tersebut terabaikan, yakni siapa penyebar cerita Laras dan efek jera yang ditimbulkan.
Sementara itu, permasalahan Dilla juga sebenarnya cukup rumit. Tapi, lagi-lagi mendapat ending yang tanggung mungkin karena Dilla hanyalah karakter pendukung.
Dengan durasi sekitar dua jam, film tersebut terasa kurang panjang dibandingkan dengan kompleksitas ceritanya. Namun secara keseluruhan, tak bisa dimungkiri bahwa Dear David mampu membuka mata penonton untuk lebih menghargai privasi dan keputusan orang lain di tengah gempuran woke culture.
TRIVIA
– Atas saran Lucky, Caitlin menjalani latihan muay Thai selama dua bulan untuk mendalami peran Dilla.
– Karakter David digambarkan suka membungkukkan badannya sebagai penanda banyaknya beban yang dia bawa dalam pikirannya.
– Adegan paling menantang bagi Emir adalah ketika David mengalami serangan panik (panic attack). Cara bernapas saat hal itu terjadi membuat Emir merasa jantungnya berdetak lebih cepat dan mengeluarkan air mata.
– Lucky meminta Shenina membuat tiga cerita fantasi tiap pekan untuk mendalami peran. Cerita itu kemudian dibaca oleh lawan mainnya, Emir.
DEAR DAVID
Sutradara: Lucky Kuswandi
Pemeran: Shenina Cinnamon, Emir Mahira, Caitlin North Lewis
Penulis: Winnie Benjamin, Daud Sumolang, Muhammad Zaidy
Durasi: 118 menit
Tanggal rilis: 9 Februari 2023
Tayang di: Netflix
Editor : Dhimas Ginanjar
Reporter : adn/len/c6/ayi
Credit: Source link