JAKARTA, KRJOGJA.com– Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi defisit anggaran semester I tahun 2021 mencapai Rp 283,2 triliun atau sebesar 1,72 persen terhadap PDB.
Sementara realisasi pelaksanaan APBN sampai dengan semester I-2021. Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 886,9 triliun atau tumbuh 9,14 persen (yoy) mencapai 50,9 persen dari target APBN tahun 2021, sementara realisasi belanja negara mencapai Rp 1.170,1 triliun atau meningkat 9,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Dengan perkembangan pendapatan dan belanja negara tersebut, realisasi defisit anggaran semester I tahun 2021 mencapai Rp 283,2 triliun atau sebesar 1,72 persen terhadap PDB,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Senin (12/7/2021).
Sementara itu, pembiayaan anggaran dilakukan sejalan dengan kebijakan countercyclical yang dilakukan pemerintah di semester I.
Secara keseluruhan, alokasi program PEN Tahun 2021 yaitu Rp 699,4 triliun meningkat dibandingkan realisasi Program PEN Tahun 2020 yakni Rp 575,2 triliun.
Untuk anggaran penanganan bidang kesehatan meningkat signifikan dari realisasi 2020 Rp 62,7 triliun menjadi Rp 193,9 triliun alokasi dalam tahun 2021, utamanya untuk mendukung Program Vaksinasi dan percepatannya, perawatan pasien, dan penguatan penanganan Covid-19 di daerah.
Anggaran untuk perlindungan kepada masyarakat dan UMKM dalam bentuk Program perlinsos, program prioritas (sebagai jaring pengaman untuk penciptaan lapangan kerja), serta subsidi bunga UMKM dan Bantuan Pelaku Usaha Mikro tahun 2021 sebesar Rp 328,4 triliun, meningkat dibandingkan realisasi tahun 2020 yaitu Rp 323,3 triliun.
Credit: Source link