MANUSIA merasa takut pada sesuatu yang tidak bisa dijangkaunya dengan pancaindra. Makhluk-makhluk tak kasatmata misalnya. Karena semua yang bersinggungan dengan hantu dan misterinya selalu menggugah rasa penasaran kita, semua yang berbau horor pun laku keras. Termasuk siniar dan vodcast.
”Horor di Indonesia banyak peminatnya. Sekaligus memperkaya wawasan soal budaya lokal,” ujar General Manager Spotify Asia Pacific Gautam Talwar pada Rabu lalu.
Carl Zuzarte, head of studios Spotify South East Asia, menyebutkan bahwa para kreator konten horor di Indonesia punya orisinalitas dan cara bertutur yang menarik.
Salah satu kreator yang dimaksud adalah Risa Saraswati. Dari menulis buku, menggubah lagu, membuat konten di YouTube, dan terlibat dalam film, kini seniman indigo itu juga merambah siniar. Jurnalrisa menyapa para penggemarnya per September 2020.
Dalam sesi wawancara, Risa menjelaskan bahwa Jurnalrisa berisi konten-konten yang kurang cocok disajikan dalam bentuk audiovisual. Misalnya pengalaman-pengalaman gaib atau berkesan saat memproduksi konten YouTube. ”Selain pengalaman saya, bisa juga pengalaman kru Jurnalrisa lainnya. Jadi, tim belakang layar bisa banget ikut berbagi cerita,” ujarnya.
Tak hanya berbagi pengalaman seram, cerita biasanya disisipi sudut pandang lain atau bahkan penjelasan kultural dan serba-serbi alam gaib.
Risa bahkan menyebut siniar Jurnalrisa membawa pemahaman baru soal hantu dan alam gaib. ”Memanusiakan hantu,” ucapnya. Itu menjadi sudut pandang baru dalam siniar horornya.
Kendati temanya adalah memanusiakan hantu, Jurnalrisa tidak lantas jauh dari tegang. Kepiawaian Risa dalam bertutur mampu membius para pendengar dan mengantarkan mereka ke dimensi lain dari dunia yang fana ini. Bahkan, sosok atau nuansa yang sedang dibahas seolah hadir secara nyata lewat indra pendengaran ke hadapan para pendengarnya.
Lantas, apakah Risa dan timnya juga pernah diganggu sosok tak kasatmata saat bikin siniar? ”Wah pernah,” kata Risa. Sosok itu mengganggu ketika Risa dan tim Jurnalrisa membahas kisahnya dalam siniar.
Sejak Risa kecil, sosok yang konon perempuan tersebut memang sering sekali menerornya. Bahkan, jika disebut namanya pun, sosok itu akan langsung hadir. Karena itulah, ketika Jawa Pos menanyakan siapa sosok yang dimaksud, Risa tak mau menjawab. ”Takut muncul,” serunya. (len/c9/hep)
Credit: Source link