NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Sumbersari di Kecamatan Melaya, Jembrana terus melakukan inovasi sebagai upaya untuk memberdayakan dan memanfaatkan potensi yang ada di wewidangan setempat. Desa yang berbatasan langsung dengan pantai ini memiliki juga potensi pertanian dan perkebunan yang menunjang perekonomian krama. Selain kelapa, di Sumbersari juga terdapat ladang jagung yang hasilnya berkelanjutan dan ditekuni oleh para warga.
Potensi ladang jagung ini dimanfaatkan oleh desa adat dalam upaya menyerap hasil petani dan mendongkrak perekonomian dengan menampung hasil panen jagung. “Kita ada kelompok ternak babi yang memang kita bina, dari hulu hingga hilir. Termasuk penyediaan pakan. Memanfaatkan dana dari LPD agar berputar,” kata Bendesa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda.
Hasil panen jagung tersebut ditampung oleh BUPDA untuk bahan pakan ternak termasuk babi. Sebab, lebih dari 50 persen bahan pakan ternak menggunakan bahan jagung. Hasil panen jagung di Sumbersari cukup memenuhi untuk kebutuhan pakan ternak. Termasuk dari BUPDA yang mengelola ternak Babi saat panen Jagung membeli hasil mereka. “Diolah lagi untuk pakan ternak, jadi potensi baik Pertanian dan Peternakan kita manfaatkan, kita targetkan tahun ini bisa mengelola 160 ekor babi,” terangnya.
Untuk pemasaran diharapkan bisa hingga dikirim ke luar Bali. Potensi pertanian yang ada di Sumbersari sebagian besar merupakan perkebunan. Desa adat ini kewilayahan desa dinas, masih jadi satu dengan Desa Melaya. Salah satu desa di Kecamatan Melaya yang penduduknya paling banyak. Dengan jumlah krama adat sekitar 250 Kepala Keluarga (KK), Desa Adat Sumbersari terbagi menjadi tiga banjar adat. Di antaranya Banjar Adat Sari Mumbul, Sari Muncul dan Dumadi Asri. (Surya Dharma/balipost)
Credit: Source link