Di Bawah Target APBN, Ini Penjelasan SKK Migas Soal Lifting Migas 2022

JawaPos.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak pada tahun 2022 sebesar 612,3 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD). Angka tersebut tercatat menurun alias lebih rendah dari target yang ditetapkan pada tahun 2022 sebesar 703 MBOPD.

Meski demikian, pihaknya menetapkan target pada tahun 2023 lebih tinggi dari capaian tahun lalu, yakni sebesar 660 MBPOD.

“Lifting minyak karena ada beberapa hal (tercatat turun) nanti akan dijelaskan oleh operasional di eksploitasi mencapai 612.300 barel oil per day. Itu adalah 93 persen dibandingkan dengan tahun lalu, dan 87 persen dari target tahun ini,” kata Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto dalam konferensi pers Capaian Kinerja Hulu Migas Tahun 2022 di Gedung Wisma Mulia Jakarta, Rabu (18/1).

Sama seperti lifting minyak, ia menjelaskan bahwa salur gas pada tahun 2022 tidak mencapai target. Dari target yang ditetapkan sebesar 5.800 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), pihaknya hanya mampu merealisasikan 5.347 MMSFD.

“Salur gas mencapai 5.347 MMSCFD atau 92,2 persen dari target realisasi 2022 dan 97 persen dari capaian tahun lalu,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Ekspolitasi Wahju Wibowo menjelaskan alasan tidak tercapainya target lifting minyak dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022. Salah satu alasannya, disebabkan adanya pandemi Covid-19 jenis Omicron yang menyerang Indonesia.

Sehingga, kata dia, membuat aktivitas pengeboran di beberapa sumur tidak memenuhi target. Terkait hal tersebut, SKK Migas sudah melakukan audit maintenance dan menyusun langkah-langkah implementasinya.

“Harapannya dengan fasilitas produksi yang semakin baik dapat mendukung kegiatan program yang masif di tahun 2023,” jelas Wahju.

Meski capaian lifting minyak dan gas turun, Kepala SKK Migas mencatat realisasi investasi hulu migas 2022 mencapai USD 12,3 miliar yang setara dengan Rp 182 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian investasi pada tahun 2021 yang sebesar USD 10,9 miliar atau sebesar 113 persen dari target.

Bahkan pihaknya juga mencatat, capaian investasi 2022 telah melampaui investasi hulu migas sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019 yang tercatat sebesar USD 11,7 miliar.

“Kinerja investasi hulu migas nasional di tahun 2022 yang naik 13 persen dibandingkan tahun lalu juga tercatat lebih baik dibandingkan rata-rata kenaikan investasi global yang hanya naik sebesar 5 persen,” tandas Dwi Sutjipto.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri


Credit: Source link