JawaPos.com – Kini, jembatan timbang di Jawa Tengah jauh lebih tertib. Tak ada lagi aksi oknum melakukan pungli. Hal itu tak lepas dari peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang bertindak tegas dengan marah-marah saat memergoki staf jembatan timbang di Subah Batang melakukan pungli, 2014 lalu.
Kasi Sarana dan Prasarana Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah X Jawa Tengah- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Joko Umboro mengatakan, pihaknya tegas memberantas adanya praktik pungli di jembatan timbang.
Tak heran jika, di beberapa sudut jembatan timbang, BPTD telah memasasang spanduk bernada larangan tidak melakukan pungli. Hal itu sekaligus mengingatkan petugas, maupun penggguna kendaraan beban, agar tidak melakukan pungli. Seperti yang tampak di Jembatan Timbang Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Harapannya, petugas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor operasional (UPPKB) di wilayah tugasnya tegas menanggalkan praktik pungli. Sebab perilaku tersebut sama saja mengorbankan integritas sendiri, baik bagi masing-masing pribadi maupun instansi.
“Itu mencari keuntungan sedikit tapi menggadaikan marwah nama baik, pribadi dan institusi. Itu dapat ditinggalkan,” kata Joko ditemui di Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas, Senin (25/10/2021).
Dari pantauannya, sejauh ini petugas UPPKB se-Jateng-DIY masih taat ketentuan dan aturan. Adapun terkait tindak pelanggaran, pemberkasan, hingga pengajuan sidang dari UPPKB, dikontrol melalui berkas pengajuan. “Bundel catatan pelanggaran lalu lintas sama berkas pengajuan sidang itu masih linier,” ujarnya.
Data yang diterima Rabu (27/10/2021) dari Kemenhub, ada 10 UPPKB atau jembatan timbang aktif di Jateng-DIY, yaitu di Tanjung Brebes, Subah Batang, Sarang Rembang, Banyudono Boyolali, Klepu Kabupaten Semarang, Ajibarang Banyumas,Wanareja Cilacap, Kulwaru Kulonprogo, Kalitirto Sleman, dan Tamanmartani Sleman.
Joko menilai aksi Gubernur Ganjar Pranowo di Jembatan Timbang Subah Batang beberapa waktu lalu menjadi pengalaman sekaligus momentum terhadap pengawasan pelaksanaan tugas di jembatan timbang.
“Pengalaman kejadian pada waktu pak gubernur, pak Ganjar Pranowo di Subah pada waktu itu memberikan shock therapy bisa dikatakan itu momentum terhadap pelaksanaan tugas pemerintah dalam pengawasan,” ucapnya.
Wartim, 42, seorang sopir truk mengaku, di Jembatan Timbang Ajibarang tidak ditemukan aksi pungli. Justru malah pelanggar mendapatkan informasi penting agar tertib. “Alhamdulillah, di timbangan wilayah Ajibarang ini tidak ada pungli sama sekali,” ungkap Wartim yang mengendarai truk dari Losari Ajibarang ke Slawi Tegal
Koordinator Satuan Pelayanan UPPKB Ajibarang Alkori mengatakan di jembatan timbang di Ajibarang setiap harinya menimbang sekitar 200 kendaraan. “Tingkat pelanggaran sudah menurun,” kata Alkori. (Eno)
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link