JawaPos.com – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya berencana menemui Yeni di Mesir. Polisi menganggap Yeni adalah saksi kunci untuk mengungkap kasus pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki dan kawan-kawan.
“Di sini ada saksi kunci ya. Di sini adalah Saudari Yeni yang saat ini sedang bekerja di Mesir. Rencana tim penyidik akan berangkat ke Mesir untuk mendalami keterangan yang bersangkutan,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin (6/2).
Yeni diketahui sebagai perekrut beberapa tenaga kerja wanita (TKW) agar mau menggandakan uang kepada Wowon. Yeni juga termasuk korban, karena sudah menyetorkan uang sekitar Rp 200 juta melalui suaminya Dede Solehudin untuk diteruskan kepada Wowon.
“Bahkan (Yeni) hendak dibunuh dua kali. Pertama saat dibawa ke Lampung menurut pengakuan tersangka. Kedua, pernah dipanggil Duloh, sudah ditidurkan kemudian diikatkan ditarik tapi karena dia melawan bisa lolos,” jelas Hengki.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan kasus tewasnya tiga orang di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat tidak murni keracunan. Para korban dipastikan tewas akibat diracun. Korban meninggal adalah ibu dan anak atas nama AM, 35; RAM, 21; dan MR, 19.
“Dari fakta awal ada fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan mati keracunan tidak benar, tapi itu pembunuhan,” kata Fadil.
Tak hanya itu, kasus ini disebut Fadil sebagai pembunuhan berantai. Total ada sembilan korban tewas yang telah teridentifikasi.
Dalam kasus ini, penyidik sudah menetapkan tiga orang tersangka. Mereka yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudi
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 380 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Mereka terancam pidana 20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup atau pidana mati.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link