JawaPos.com – Bagi pemilik kendaraan bermotor, ketersediaan BBM mejadi hal penting dalam mendukung aktivitas. Pasalnya isu kelangkaan dan kenaikan BBM bergulir teratur belakangan ini. Bahkan terakhir Pemerintah memberikan keputusan melakukan pengalihan sebagian subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang kurang mampu.
Langkah pemerintah ini untuk memastikan agar penggunaan subsidi tepat sasaran, sehingga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini disubsidi mengalami penyesuaian.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati memastikan ketersediaan (stok) BBM Subsidi di seluruh SPBU dalam posisi aman pasca penyesuaian harga oleh pemerintah.
Nicke memantau ketersediaan BBM dengan meninjau langsung Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) yang berada di Gedung Grha Pertamina, Sabtu (3/9) didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono dan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi, dan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra.
Angka yang dipantau merupakan jumlah ketersediaan secara realtime yang ada di lapangan. “Kami memastikan ketersediaan stok BBM Subsidi di SPBU dalam kondisi aman dan kami terus melakukan pemantauan kondisi penyaluran BBM Subsidi di lapangan,”kata Nicke.
Dalam keterangan resminya Nicke mengungkapkan bahwa melalui PIEDCC, Pertamina juga dapat memastikan penjualan BBM mengikuti ketentuan dalam Perpres 191/2014, sehingga kendaraan tidak dapat melakukan pembelian secara berulang dengan volume yang tidak wajar.
Dari pantauan lewat PIEDCC, untuk ketersediaan stok BBM Subsidi jenis Pertalite berada di level 18 hari. Sedangkan jenis Solar dalam posisi 20 hari dan terus diproduksi. Pertamina juga memastikan seluruh kilang beroperasi secara penuh.
Nicke mengatakan, lewat pantauan PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. PIEDCC juga menyajikan data penyaluran energi secara realtime di seluruh rantai distribusi, mulai Kilang, Terminal BBM, hingga SPBU.
Nicke mengatakan, setelah penyesuaian harga baru ini, subsidi dari Pemerintah masih tetap ada, sehingga harga jual Pertalite dan Solar masih tetap di bawah harga keekonomian dan masih lebih murah dibandingkan harga kompetitor atau beberapa negara lain dengan spesifikasi sejenis.
Terkait dengan waktu pemberlakukan penyesuaian harga yang cukup singkat dari Pemerintah, Nicke menegaskan Pertamina siap dan seluruh SPBU telah melakukan penyesuaian sesuai arahan pemerintah.
“Dengan telah diterapkannya digitalisasi SPBU, penyesuaian harga dapat langsung dilakukan dari PIEDCC, sehingga penyesuaian harga dapat dilakukan dalam waktu singkat sesuai keputusan pemerintah, mengingat BBM Subsidi merupakan penugasan yang harus dipertanggungjawabkan kepada negara,” pungkas Nicke.
Sangat diharapkan dengan langkah pemerintah melakukan hal ini Pertalite dan Solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang.
Editor : Dony Lesmana Eko Putra
Credit: Source link