Muslim Uighur di China
Jakarta, Jurnas.com – Presiden Majelis Nasional Turkistan Timur Sayyit Tumturk mengatakan, dokumen yang diungkap International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) terntang pelanggaran HAM China hanyalah sebagian kecil kekerasan yang dihadapi etnis Uighur.
“Banyak fakta-fakta yang belum diungkap seperti doktrinasi yang dilakukan China kepada anak-anak kecil di Uighur,” kata Tumturk kepada wartawan di Jakarta kemarin
Tumturk, yang kini tinggal di Turki, mengatakan pemerintah China juga memasukkan para anggota Partai Komunis China ke rumah para warga Uighur.
Kegiatan yang disebut sebagai Program Persahabatan itu, kata Tumturk, dilakukan untuk mengawasi aktivitas etnis Uighur sebagai upaya deideologisasi.
Tumturk meminta dunia internasional bersuara dalam merespons fakta-fakta ini. Menurutnya temuan dokumen mengenai pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur bukanlah barang baru.
“Ada hak asasi internasional Uighur yang harus dibela,” ujar Tumturk.
Tumturk juga meminta perhelatan Kuala Lumpur Summit, yang diinisiasi Malaysia, Turki, Pakistan, Qatar, dan Indonesia, pada Desember mendatang mengangkat persoalan Uighur.
“Saya tidak meminta negara-negara Muslim memutuskan hubungan diplomatik dengan China. Tapi isu HAM harus menjadi headline dalam pertemuan itu,” terangnya.
TAGS : Dokumen Bocor China Etnis Uighur
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin