JawaPos.com – Ketua satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Doni Monardo mengharapkan, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19. Menurutnya, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan meski tidak ada sanksi.
“Hal yang yang membuat masyarakat menjadi tidak patuh, yang pertama tertinggi karena tidak ada sanksi. Jadi mungkin ini menjadi referensi kita bahwa masyarakat masih berharap adanya sanksi bagi mereka yang melanggar protokol kesehatan,” kata Doni dalam keterangannya, Jumat (2/10).
Doni menyebut, melalui survei Badan Pusat Statistik (BPS) pasa 14 – 21 September, masih terdapat 17 persen warga Indonesia yang tidak percaya terkait wabah Covid-19. Menurutnya,
17 persen dari 270 juta penduduk, setara dengan sekitar 44,9 juta orang yang tidak percaya pandemi Covid-19.
“Ini menjadi tantangan kita semua bagaimana kita harus menjelaskan kepada masyarakat, ini bukan rekayasa, ini bukan konspirasi,” tegas Doni.
Baca juga: Doni Monardo: Di Rumah Pun Bisa Tertular Covid-19
Menurut Doni, pelibatan tokoh masyarakat baik itu tokoh agama dan tokoh adat sangat berpengaruh agar masyarakat percaya dan mematuhi protokol kesehatan. Sehingga timbul kesadaran untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Protokol kesehatan tersebut yakni terkait 3M, diantaranya menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
“Jadi di sini adalah suri tauladan, aparat atau pemimpin memberi contoh,” tegas Doni.
Kepala BNPB ini juga berujar, peran media sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat akan protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya 63 persen media massa sangat besar.
“Kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan juga dapat diberikan contoh oleh keluarga dan komunitas sebagai garda terdepan,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Kuswandi
Reporter : ARM, Muhammad Ridwan
Credit: Source link