Duta Besar Palestina untuk Iran Salah al-Zawawi (Foto: Foad Ashari)
Tehran – Duta Besar Palestina untuk Iran mengecam keputusan Presiden Amerika Seriakt, Donald Trump untuk mengakui al-Quds sebagai ibukota rezim Israel. Ia meminta semua orang dan pemimpin Muslim untuk membantu membebaskan wilayah-wilayah pendudukan.
“Rezim Zionis berusaha menerapkan rencananya untuk Israel Raya dan Trump sedang berusaha memenuhi janjinya ke rezim Tel Aviv,” kata Salah al-Zawawi kepada wartawan pada sebuah konferensi pers di Teheran pada hari Kamis.
Meski begitu, ia mengatakan, “Kami percaya bahwa pembebasan Palestina sudah dekat dan pasti akan dibebaskan.”
Diplomat Palestina menambahkan bahwa sejak akar pertempuran melawan Israel ini adalah etnis, agama, dan nasional, semua Muslim harus terlibat dalam pertempuran tersebut.
“Ketika kami memulai perjuangan bersenjata (melawan Israel), kami bersumpah untuk membebaskan tanah Palestina,” katanya.
Ia selanjutnya menyebut pertempuran melawan Israel sebuah tanggung jawab religius, dan semua pemimpin dunia Islam dan Muslim harus membantu membebaskan Palestina.
Seruan itu disampaikan setelah Trump secara resmi mengumumkan kota ibukota al-Quds yang disengketakan Israel, meskipun ada peringatan dari seluruh dunia bahwa ukuran tersebut berisiko memicu gelombang kekerasan baru di Timur Tengah.
Dalam sebuah pidato di Gedung Putih pada Rabu(6/12), Trump mengatakan bahwa pemerintahannya juga akan memulai proses pengalihan kedutaan besar Amerika di Tel Aviv ke kota suci tersebut.
Pengumuman tersebut merupakan peralihan besar Washington yang membatalkan kebijakan luar negerinya selama beberapa dasawarsa. Para pemimpin Palestina sebelumnya telah memperingatkan langkah tersebut akan mengancam solusi dua negara.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada akhir Perang 1967 dengan Suriah, Mesir dan Yordania; bagian barat kota suci telah diduduki dalam perang Arab-Israel 1948.
Pendudukan Israel di Yerusalem Timur secara efektif menempatkan seluruh kota di bawah kendali Israel secara de facto. Yurisdiksi Israel dan kepemilikan Yerusalem, meski tidak diakui oleh masyarakat internasional. Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibukota negara mereka di masa depan
TAGS : Yerusalem Amerika Serikat Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin