JawaPos.com – Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman belum bisa memastikan terkait vaksin Covid-19 perlu atau tidak untuk diberikan secara berkala (booster). Sebab, belum ada kajian perihal tersebut.
“Apakah perlu dilakukan booster per enam bulan sekali atau setahun sekali? Saat ini belum ada satu produk vaksin (covid-19) di dunia ini yang bisa menuntukan apakah harus dibooster,” kata Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dalam webinar, Rabu (14/10).
Belum ditentukan apakah akan diberikan secara berkala atau tidak, di karenakan penelitian terkait vaksin masih minim. Kebutuhan vaksin dalam tubuh pun masih belum diketahui. “Karena ini masih baru, jadi belum ada yang punya pengalaman sampai tahunan,” ujar dia.
Perkiraannya, satu orang akan menerima vaksin sebanyak dua dosis. Masyarakat pun juga wajib untuk menerima suntik vaksin Covid-19 ini.
“Kita mesti harmonisasi semua lini agar bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat mengenai vaksin ini. Juga menghindari penolakan terhadap vaksin. Karena (Covid-19) ini sangat berisiko tinggi,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya pun berharap masyarakat dapat menaruh kepercayaan pada penelitian ini, sekaligus memastikan jumlah vaksin yang diperlukan.
“Kita harus memastikan masyarakat juga menaruh kepercayaan, kita harus memastikan kebutuhan vaksin terpenuhi dalam jumlahnya, kualitasnya, harganya, dan juga waktunya,” pungkas Amin.
Credit: Source link