JawaPos.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 sesuai dengan proyeksi. Menurutnya pertumbuhan tersebut patut untuk disyukuri.
Pasalnya, saat ini terdapat sejumlah negara yang juga mengalami pukulan ditengah kontraksi ekonomi seperti sekarang. Sementara Indonesia bisa tumbuh adalah hal yang baik, namun bukan berarti tantangan telah selesai.
“Namun tantangannya juga tambah dan berubah. Kita semua tahu mengenai perang yang terjadi di Ukraina yang menimbulkan spill over atau rambatan yang sangat banyak dan sangat pelik, yaitu jadinya disruption supply dan juga dari sisi kenaikan harga-harga komoditas yang akan memunculkan tantangan yang jauh lebih rumit,” ungkap dia dikutip, Jumat (13/5).
Adapun, saat ini inflasi di negara-negara maju mengalami lonjakan, rata-rata bahkan di atas 5,7 persen. Untuk di Amerika Serikat sudah di atas 8 persen dan Eropa sudah diatas 7 persen. “Ini pasti akan direspon dengan pengetatan moneter,” ujar dia.
Meskipun begitu, ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara dalam menghadapi tantangan tersebut. Salah satunya dengan menjaga daya beli masyarakat dengan memberikan subsidi terhadap BBM.
“Harga minyak BBM dunia ini sekarang sudah di atas USD 100 Brent maupun WTI itu semuanya di atas USD 100 per barel, padahal asumsi APBN kita hanya di USD 63. Perbedaan yang sangat besar dan ini harga minyak di Indonesia belum diubah kecuali kemarin Pertamax dilakukan adjustmen,” terang Ani, sapaan akrabnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link