DENPASAR, BALIPOST.com – Pascapandemi COVID-19, perbankan di Bali gencar melakukan ekspansi. Hal itu berdampak terhadap kinerja perbankan terutama dari sisi laba.
Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, Senin (31/7) saat media gathering mengatakan, perbankan harus cepat bergerak untuk pulih agar perekonomian dapat berputar. Salah satunya caranya dengan melakukan inovasi.
Inovasi yang dilakukannya dengan konsisten melakukan digitalisasi bisnis dan keuangan sehingga mampu mendongkrak dampak pandemic serta pulih lebih cepat. Hal ini terlihat dari kinerja positif sampai dengan Juni tahun 2023. Total aset Bank BPD Bali meningkat sebesar 8,35% (y-o-y) dibandingkan pada bulan Juni 2022 sebesar Rp 29,9 Triliun menjadi Rp 32, 4 Triliun.
Laba Bank BPD Bali menunjukkan peningkatan sebesar 23,75%, dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp 357,4 miliar menjadi Rp 442, 3 Miliar. Pertumbuhan aset yang cukup signifikan didorong oleh penyaluran kredit yang direalisasikan meningkat sebesar 2,64% (y-o-y) dengan jumlah Rp 20, 5 triliun dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp19,98 triliun.
“Kami berupaya meningkatkan pembentukan Cadangan Kerugian Kredit Ekspektasian (CKKE) secara y-o-y sebesar 17,53% dari sebelumnya pada Juni 2022 sebesar Rp 1,02 triliun menjadi Rp 1,2 triliun,” ungkapnya.
Selanjutnya untuk mempercepat akses keuangan, Bank BPD Bali memberikan akses pembiayaan dengan berbagai produk kredit berupa kredit KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil, kredit modal kerja, kredit investasi, kredit program KUSUMA (Kredit Usaha untuk Sejahtera Unggul & Maju) yang diperuntukkan untuk Debitur KUR Kecil yang tidak dapat memperoleh KUR kembali dan selanjutnya diprospek menjadi debitur kredit komersial dengan plafon kredit menyesuaikan dengan kemampuan membayar (repayment capacity) dan teranyar KMG (Kredit Multi Guna) Emas Bank BPD Bali.
Pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BPD Bali pada Juni tahun 2023 mengalami pertumbuhan signifikan yang mana proporsi terbesar bersumber dari peningkatan tabungan sebesar 41,05% dibandingkan pada Juni 2022 sebesar Rp 9,9 triliun menjadi Rp13,98 triliun. Peningkatan juga ditunjukkan pada pencapaian giro yakni 13,30% dibandingkan sebelumnya pada bulan Juni 2022 sebesar Rp 4 triliun menjadi Rp4,5 triliun.
Sejalan dengan kinerja keuangan yang baik, rasio-rasio keuangan juga menunjukkan pencapaian pada tingkat yang baik. Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 24,51%. Sedangkan rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE masing-masing mencapai angka 3,33% dan 25,13%. Dari sisi pengelolaan kredit bermasalah, NPL terjaga baik di angka 2,27%. Rasio likuiditas, yaitu LDR per Juni 2023 adalah sebesar 74,54% dan rasio efisiensi, yaitu BOPO terjaga pada level 64,13%.
Menurutnya, peningkatan DPK tersebut karena kepercayaan masyarakat Bali yang loyal dengan keamanan penempatan dana di Bank BPD Bali. Disamping itu, Bank BPD Bali juga konsisten meningkatkan kemampuan dalam memperoleh dana selain dana pemerintah atau dana non pemerintah/swasta. Terutama dana retail yang memiliki karakteristik dana murah dan berisiko rendah dari segi konsentrasi yang mampu meminimalkan kewajiban serta mempertahankan keberlangsungan perolehan laba Bank. (Citta Maya/balipost)
Credit: Source link