JawaPos.com – Selama 13 hari dirawat di rumah sakit, ditambah delapan hari isolasi mandiri (isoman) di rumah, Maidi mempelajari benar cara tubuh bekerja. Menurut wali kota Madiun, Jawa Timur, itu, setiap kali pikirannya terasa berat, otomatis saturasi oksigen drop.
Sebaliknya, ketika pikiran fresh, saturasi meningkat. Aliran darah dan oksigen pun kembali lancar. Karena itu, begitu bisa kembali bekerja, dia mengajak warga Kota Pecel tersebut untuk tetap berpikir positif lewat ajakan Ayo Ngguyu Ping Telu (Ayo Tertawa Tiga Kali). Ajakan itu diikuti kebijakan meringankan beban warga: menjamin kebutuhan pangan masyarakat. ”Tidak ada warga kota yang kekurangan pangan. Saya jaminannya,” kata Maidi.
Bagi yang isoman, bantuan diantar ke sasaran. Pemkot Madiun menggelontorkan sejumlah bantuan dan didrop ke RT, RW, serta kelurahan. Isinya, 4 kilogram beras, 2 kilogram gula, 1 liter minyak goreng, dan 2 bungkus mi instan.
Selain itu, Maidi menginstruksikan pembuatan tenda logistik di rumah dinas wali kota. Tenda itu terbuka 24 jam. Pemkot menyiapkan 7 ton beras dan 400 paket untuk warga yang menjalani isoman.
Maidi juga memerintahkan pendirian dapur umum di setiap RT (total 1.025 RT). Masing-masing RT memberdayakan satu pedagang kaki lima.
Logistik dan bahan makanan untuk dapur umum bakal didrop pemkot. Makanan diantar setiap RT ke warga yang menjalani isoman. ”Kami sediakan vitamin dan masker gratis. Kami drop di RT,” paparnya.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : kid/c1/sat/sae/c1/cor/lin/c19/ttg
Credit: Source link