Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)
Tunis – Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai seorang teroris. Ia mengatakan upaya perdamaian Suriah tidak mungkin berlanjut.
“Assad jelas merupakan teroris yang telah melakukan terorisme negara,” kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi dengan rekannya dari Tunisia Beji Caid Essebsi di Tunis.
“Tidak mungkin melanjutkan perdamaian Assad. Bagaimana kita bisa merangkul masa depan dengan seorang yang telah membunuh hampir satu juta warganya?” tanyan Erdogan, dilansir dari Reuters, Kamis (28/12)
Meskipun Turki telah lama menuntut pencopotan Assad. Sekarang, ia lebih terfokus pada ancaman teroris (ISIS) dan pejuang Kurdi (PKK) yang disebut telah membentuk “koridor teror” di wilayah berbatasan selatan Suriah.
“Kami tidak bisa mengatakan (Assad) akan menangani ini. Turki tidak akan menerima ini. Suriah Utara diserahkan sebagai koridor teror. Tidak ada kedamaian di Suriah dan perdamaian ini tidak akan datang dengan Assad,” kata Erdogan.
Turki mengatakan milisi YPG Kurdi Suriah yang disebut sebagai perpanjangan PKK melakukan pemberontakan di Turki tenggara sejak tahun 1980an. Ia tidak akan diundang dalam perundingan damai Suriah di ibukota Kazakhstan, Astana.
YPG adalah elemen utama dalam sebuah kekuatan yang dibantu oleh Washington dalam pelatihan, senjata, dukungan udara dan bantuan dari penasihat dalam pertempuran melawan ISIS. Dukungan AS tersebut telah membuat Ankara marah, sekutu NATO di Washington.
Meskipun ada perbedaan dengan Rusia dan Iran, Turki telah bekerja dengan dua kekuatan tersebut dalam mencari solusi politik di Suriah.
Ankara, Moskow dan Teheran juga memperantarai kesepakatan untuk mendirikan dan memantau “zona de-eskalasi” untuk mengurangi pertempuran antara gerilyawan dan pasukan pemerintah Suriah di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah.
Menangapi hal itu, kementerian luar negeri Suriah mengatakan justru Erdogan sendiri yang mendukung kelompok-kelompok teroris yang memerangi Assad dalam perang sipil Suriah.
Senada yang disampaikan kantor berita negara Suriah SANA mengutip dari kementerian luar negerinya. Ia mengatakan bahwa Erdogan terus menyesatkan opini publik Turki untuk membebaskan dirinya dari kejahatan yang telah dilakukannya terhadap orang-orang Suriah melalui dukungan yang terus berlanjut kepada berbagai kelompok teroris di Suriah.
TAGS : Rusia Turki Amerika Serikat ISIS
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin