Ilustrasi bom meledak (Foto: Sonora)
Zamboanga – Dikabarkan 11 orang terbunuh dan lima lainnya dalam kondisi kritis setelah sebuah bom mobil meledak pada Selasa pagi di Basilan, sebuah provinsi kepulauan di Filipina Selatan.
Menurut informasi awal, sebuah mobil van diberhentikan di pos penjagaan militer yang dijaga milisi di Desa Bulanting di Kota Lamitan karena supirnya bersikap mencurigakan dan tidak bisa bicara dengan dialek lokal.
“Supir mobil van kelihatan seperti orang asing dan tidak bisa bicara dengan dialek lokal dan dia tertahan di pos pemeriksaan di Bulating,” kata Walikota Kota Lamitan Roderick Furigay seperti dikutip oleh media lokal Inquirer News.
Furigay berkata bahwa supirnya ditahan untuk diinterogasi oleh anggota milisi, sementara yang lainnya meminta bantuan personil militer, ketika tiba-tiba kendaraan itu meledak.
Selain pelaku bom bunuh diri, lima anggota milisi pemerintah, seorang komandan detasemen militer, tiga wanita dan seorang anak juga tewas.
Lima orang penjaga hutan, termasuk seorang letnan muda, juga dalam kondisi kritis karena luka-luka.
Kejadian itu masih diinvestigasi, namun militer menduga insiden itu dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf yang memiliki jaringan dengan Daesh.
Provinsi Basilan dikenal dengan salah satu tempat berkuasanya kelompok milisi yang sejak tahun 1991 sudah melakukan pemboman, penculikan, pembunuhan dan pemerasan dalam tujuan untuk mendirikan negara Islam yang merdeka di Filipina.
Sejumlah pejuang asing dari Malaysia, Indonesia, Yaman, Arab Saudi dan Chechnya telah terbunuh dalam beragam bentrokan di Filipina Selatan di masa lalu. (AA)
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38588/Filipina-Diserang-Bom-11-Orang-Tewas-/