Ilustrasi gaya hidup (Foto: Ist)
Manila, Jurnas.com – Filipina menjadi salah satu negara dengan kasus depresi tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah pengidap hingga 3,3 juta orang.
“Departemen Kesehatan (DOH) mengakui bahwa ini kondisi serius, dengan kelompok berisiko tinggi di kalangan pemuda,” ujar perwakilan Rida Jubah San Jose del Monte, Bulacan.
Catatan WHO pada 2017, angka bunuh diri di Filipina dengan rasio 8:100.000. Rinciannya, enam di antaranya laki-laki sedang dua lainnya perempuan, dengan usia 15-29 tahun.
Sementara pada saat yang sama rata-rata 3.000 orang mengakhiri hidupnya setiap hari, atau kasus bunuh diri terjadi tiap 40 detik.
Robes berpendapat, meningkatnya kasus bunuh diri seiring dengan maraknya penggunaan media sosial, perubahan gaya hidup dan kurangnya dukungan keluarga serta masyarakat.
Hubungan sosial terputus dan faktor-faktor bermanfaat seperti hubungan yang tulus serta sehat melemah.
“Banyak dari mereka kurang memiliki tujuan hidup dan hubungan memburuk akibat media sosial dan teknologi. Sementara relasi di rumah juga tak lebih baik, ketika orang tua kekurangan waktu berkualitas untuk anak karena sibuk. Aktivitas di sekolah juga menjadi sumber stres tingkat tinggi,” katanya.
Kongres tengah menyusun UU untuk merestorasi nilai-nilai pendidikan dalam kurikulum pendidikan dasar dan tinggi. Kongres juga tengah menyusun UU tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab di kalangan kaum muda.
Dia juga meminta DOH untuk meningkatkan implementasi RA 11036, khususnya peluncuran saluran bantuan anti-bunuh diri dan dipromosikan secara luas.
“Departemen juga harus didorong untuk mengimplementasikan program kesehatan mental berbasis komunitas dengan semangat dan tekad yang sama seperti memperjuangkan kampanye anti-AIDS, anti-demam berdarah,” katanya.
Ia juga mendesak lembaga-lembaga agama, organisasi masyarakat sipil dan perusahaan swasta turut berkontribusi mengatasi persoalan ini lewat konseling, tanya jawab, dan penyediaan saluran bantuan.
Selain itu sekolah umum juga perlu memperkerjakan sejumlah konselor untuk membantu siswa mengatasi masalah kesehatan mental.
TAGS : Gaya Hidup Filipina Gangguan Jiwa
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/58396/Filipina-jadi-Kota-Depresi-Akibat-Gaya-Hidup/