JawaPos.com – Film Teman Tidur direncanakan akan tayang di seluruh bioskop tanah air mulai 30 Maret 2023 mendatang. Film yang diperkuat oleh Mutiara Sofya, Givina Lukita Dewi, Baskara Mahendra, Rafael Tan, Khan Teux, Deandra Putri, Abun Sungkar, Meriam Bellina, Gunawan, hingga Kalina Ocktaranny akan tayang berbarengan dengan peringatan Hari Film Nasional.
Film Teman Tidur menceritakan tentang Kelly, salah satu siswi SMA Citra Pendidikan. Dia melakukan aksi bunuh diri karena menjadi korban bully dari geng sekolah setelah foto sensualnya disebar ke seantero sekolah. Arwah Kelly lantas bergentayangan menghantui para pelaku perundungan.
Dino Izaak selaku produser mengatakan, film ini membawa pesan moral kepada para penonton akan bahaya bullying.
“Film ini ceritanya sederhana di sekolah ada bullying, ada kekerasan. Yang menarik dari film ini, kita nggak sesimpel film horor,” kata Dino dalam jumpa pers di bilangan Kemang Jakarta Selatan, Senin (27/3).
Berbeda dari film pada umumnya, film Teman Tidur gambarnya dibikin dengan konsep glume. Film ini diharapkan dapat memberikan pengalaman atau pelajaran penting kepada para penonton baik dari kalangan remaja maupun orang tua yang memiliki anak di sekolah agar lebih memperhatikan pergaulan sang anak.
Termasuk juga pesan penting dalam menyikapi kemauan orang tua yang terkadang melakukan pemaksaan kehendak terhadap anak mereka. “Horor sebenarnya adalah ketika kita mengamini kekerasan,” tuturnya.
Kalina Ocktaranny yang juga berperan dalam film ini mengatakan, dirinya pernah merasakan perundungan atau bully baik saat SMA atau setelah usia dewasa dari netizen. Baginya, bully membawa dampak sangat hebat sampai membuat korbannya menjadi down serta memengaruhi kesehatan mental.
“Aku merasakan kehidupan ditekan, tidak boleh jadi diri aku, nggak punya hak bicara. Aku butuh banget psikolog untuk memulihkan psikis aku yang terganggu,” jelasnya.
Sementara itu, Gunawan mengungkapkan alasan di balik ketertarikannya terlibat dalam film Teman Tidur. Menurutnya, cerita film ini sangat bagus, relevan dan dekat dengan dengan kehidupan sehari-hari terkait masalah anak, peran orang tua, hingga pergaulan di sekolah.
“Film itu cerminan realitas atas kehidupan yang kita jalani di dunia. Kejadian atau situasi- kondisi yang mungkin dialami oleh kita atau orang lain bisa tergambarkan. Perundungan atau bully di sekolah yang mungkin dialami kita, anak, saudara, ini bisa menjadi pelajaran kalau hal itu sangat berbahaya. Melalui film ini kita bisa mengedukasi sesuatu hal yang baik dan buruk,” tuturnya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link