JawaPos.com – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur berupaya menekan terjadinya gangguan yang mengakibatkan pemadaman. Pada pergantian tahun, kondisi jaringan bakal siap. Meskipun, kali ini serapan listrik untuk kegiatan tahun baru bakal anjlok dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Senior Manager Perencanaan Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali PLN Andhy Dharma Setiawan mengatakan, ada berbagai gangguan yang mengakibatkan pemadaman. Yang terbesar disebabkan adanya benda lain yang tersangkut pada kabel-kabel jaringan transmisi.
Terutama layang-layang dengan kontribusi mencapai 46 kasus. Sebanyak 30 gangguan listrik disebabkan oleh alam, 13 kasus dari pekerjaan pihak lain, dan 4 kejadian disebabkan oleh binatang.
“Tahun ini sempat terjadi pemadaman atau pemutusan layanan sebesar 72,9 mw akibat gangguan layang-layang yang tersangkut pada kabel jaringan listrik,” ucapnya.
Andhy mengatakan, pemadaman sampai 72,9 mw itu tidak sampai menimbulkan black out. Layang-layang di transmisi Ujung, Bangkalan, tersebut mengakibatkan padamnya listrik di sejumlah daerah di Pamekasan dan Sumenep. Intensitas gangguan akibat layang-layang mencapai puncaknya pada Juli-Agustus lalu.
Sementara itu, musim hujan seperti pada awal 2020 tidak terlalu banyak. “Ketika gangguan makin sering, hampir tiap hari evakuasi layang-layang yang mengganggu jaringan listrik,” jelasnya.
Untuk meningkatkan keandalan jaringan, PLN sepanjang tahun ini telah mengganti trafo kritis dan menambah kapasitas total 130 MVA di 13 UPT atau 13 gardu induk.
Credit: Source link