DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk menggerakkan kembali perekonomian Bali setelah dua tahun melambat karena dihantam pandemi COVID-19, potensi UMKM perlu dimaksimalkan. Salah satu caranya dengan mengasah kemampuan para pelaku UMKM sehingga siap bersaing di pasar nasional maupun internasional. Demikian dikemukakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Wayan Ekadina, Kamis (21/7) di Denpasar saat menghadiri Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD).
Ia mengatakan lewat KPMD ini yang diinisiasi Tokopedia ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk agar siap bersaing di pasar global. “Kami berharap lewat Kelas Perempuan Maju Digital yang diadakan Tokopedia ini, dapat semakin mengasah kemampuan para pelaku UMKM sekaligus meningkatkan kualitas produk sehingga siap bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya dalam rilis yang diterima.
Dari data Dinas Koperasi dan UMKM Bali, jumlah UMKM di Bali pada 2022 per Mei mencapai 440.609 unit. Sedangkan di 2021, jumlah UMKM di Bali mencapai 412.265 unit. Jika dibandingkan, terdapat kenaikan sebanyak 28.344 UMKM atau 6,4 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk jenis usahanya, terbanyak bergerak di sektor perdagangan sebesar 254.655 unit. Disusul di posisi kedua adalah industri pertanian sebanyak 34.375 unit, posisi ketiga adalah industri nonpertanian sebanyak 61.202 unit, dan posisi keempat adalah aneka jasa sebanyak 37.391 unit.
Tokopedia , yang menjadi bagian dari grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia yang mencakup Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial, diakui Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, terus menggencarkan inisiatif Hyperlocal demi mendukung para pegiat usaha lokal di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya lewat Kelas Maju Digital guna mendorong kapasitas pelaku UMKM Indonesia lewat pemerataan pengetahuan berbisnis.
“Tokopedia telah menjadi rumah bagi sekitar 12 juta penjual, di mana hampir 100%nya UMKM. Kelas Perempuan Maju Digital ini menjadi salah satu upaya kami untuk terus melakukan pendampingan bagi para pelaku UMKM perempuan agar dapat bersaing di era digital, mengingat UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia.”
Sementara itu, Commissioner President UPRINTIS Indonesia, Novita Hardini mengatakan pihaknya berupaya memberikan akses pendampingan bagi para UMKM perempuan. “Harapannya, agar UMKM perempuan bisa meningkatkan kemampuan berbisnis secara digital, mulai dari promosi, memperluas jaringan bisnis, hingga mengelola keuangan dengan baik,” terangnya.
Kelas ini membagikan kiat-kiat kepada pelaku UMKM perempuan untuk menciptakan bisnis yang mengutamakan pemberdayaan perempuan. Tujuannya agar pelaku UMKM perempuan Bali semakin tangguh dan berdaya di era digital. (kmb/balipost)
Credit: Source link