Nggak tau
Jakarta – Kegelisahan akan imbas kebijakan Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) soal Full Day School (FDS) ternyata tidak semata menimpa ormas Nahdhatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gerindra juga menolak diterapkannya kebijakan 5 hari 8 jam sekolah tersebut.
Partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini meminta presiden Joko Widodo berpikir ulang sebelum akhirnya menyetujui kebijakan yang diatur dalam Permendikbud nomor 23 tahun 2017 itu. Alasannya, kebijakan tersebut cenderung mengekang anak didik karena harus mengikuti pola belajar yang diterapkan sekolah seutuhnya.
“Pak Joko Widodo jangan jadikan anak-anak kami jadi generasi robot ya. Joko Widodo harus bijak dalam membuat kebijakan pendidikan nasional sebab jika tidak, maka yang dihasilkan sekolah hanyalah generasi robot pada masa mendatang,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyouno di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Arief menyampaikan selain terhadap murid, dampak merugikan juga akan dirasakan wali murid. Menurutnya, kebijakan tersebut secara otomatis akan menambah biaya rumah tangga wali murid.
“Dan biaya yang harus dikeluarkan oleh Guru jika ada sistim belajar 8 jam. Tentu ini akan memberatkan dimana orang tua wali murid harus menambah uang jajan murid sekolah, karena waktu belajar yang mirip dengan waktu kerja buruh,” ucapnya.
Disisi yang lain, lanjut Arief, pemerintah mesti mempertimbangkan kepentingan guru. “Para Guru yang jam mengajarnya bertambah maka biaya nya juga akan bertambah. Padahal, pendapatan gaji tetap, begitu juga cost operational sekolah juga akan bertambah,” imbuhnya.
Arief berpandangan pendidikan membangun karakter generasi mendatang sebenarnya bukan persoalan lamanya jam belajar siswa. Tetapi, pada penyusunan kurikulum, materi pendidikan dan cara mengajar.
Sebab, kata dia, Mata pelajaran dasar di sekolah justru cenderung sangat monoton dan tanpa sentuhan pendidikan karakter pada murid. “misalnya banyak murid yang tidak tahu apa tujuan belajar IPA atau Mata pelajaran lainnya bagi dirinya dan negaranya sebagai generasi mendatang,” jelasnya.
“Jadi ini membuktikan kalau Menteri Pendidikan tidak punya sistim yang tepat Dalam membangun karakter generasi mendatang,” tambahnya.
Arief mengingatkan Jokowi lebih awas dalam menilai setiap program yang dicetuskan menteri kabinetnya. Utamanya, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi yang saat ini menjadi penentu nasib anak didik bangsa kedepan.
“Bijaklah pak Joko Widodo. Jangan sampai kebijakan belajar 8 jam justru hanya menghasilkan generasi yang tidak berkarakter karena murid kurang gizi,” paparnya
TAGS : Gerindra Arief poyouno Full Day School
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/20024/Gerindra-Juga-Tolak-Full-Day-School/