Agus mengatakan, hadirnya pabrik baterai di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bisa mendorong perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Sebab, menurut dia, hadirnya baterai buatan dalam negeri akan membuat harga kendaraan listrik lebih terjangkau di masa depan.
“Dengan adanya pabrik baterai yang baru saja di-launching di Indonesia, akan menguntungkan bagi mereka yang akan memproduksi kendaraan listrik. Tidak hanya motor saja, kendaraan lain juga akan ikut menikmati itu,” kata Agus di Jakarta, Selasa.
Selain itu, hadirnya industri baterai di Karawang bisa meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi serta mengembangkan industri turunan yang menggunakan baterai, misalnya motor listrik.
Untuk itu, Agus berharap inovasi Universitas Budi Luhur (UBL) yang menciptakan motor listrik BL-SEV01 segera ditindaklanjuti dengan mendaftarkan hak paten, serta berkolaborasi dengan sektor industri agar bisa dipertimbangkan apakah bisa diproduksi secara massal atau masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.
“Saya bangga dengan hadirnya motor listrik hasil karya anak Universitas Budi Luhur (UBL) karena ini karya nyata yang terimplementasi dengan baik,” kata Agus. “Saya minta agar Rektor UBL segera mematenkan motor listrik buatannya,” tutur dia.
Motor listrik BL-SEV01 besutan mahasiswa Universitas Budi Luhur berhasil menempuh uji coba pada rute Jakarta-Mandalika dengan jarak jelajah hingga 1.340 km selama 17 hari.
Motor listrik itu hadir dengan spesifikasi motor listrik BLDC 96 Volt yang menghasilkan tenaga maksimal hingga 16 kW, dan didukung baterai 48Ah dan controller 96 Volt 200 Ampere.
“Tadinya, saya pikir ada kerja sama dengan industri, ternyata belum. Belum bekerja sama dengan industri saja sudah sampai Mandalika, itu saya bangga sekali,” kata dia.
Baca juga: Bahlil dorong Volkswagen bangun industri bahan baku baterai listrik
Baca juga: Mercedes-Benz gabung Stellantis kembangkan baterai EV
Baca juga: Mercedes-Benz siap bangun 8 pabrik baterai di seluruh dunia
Pewarta: KR-CHA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link