Jelang Musim Tanam, Kementan Jamin Stok Pupuk Subsidi Petani Jabar

JawaPos.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin stok pupuk subsidi untuk petani di Provinsi Jawa Barat jelang musim tanam kedua mencukupi. Kendati begitu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tetap mengimbau petani agar bijak menggunakan pupuk subsidi.

Katanya, apabila petani bijak menggunakan pupuk secara berimbang, produktivitas pertanian dipastikan tetap bisa dipertahankan. Mentan menganjurkan petani mengoptimalkan pupuk yang ada. “Jika pupuk digunakan dengan baik, otomatis produktivitas meningkat kendati alokasi pupuk bersubsidi pada 2021 tidak sebanyak permintaan dari petani,” imbuh Mentan SYL, Selasa (12/10)

Direktur Jenderal Prasana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, pupuk bersubsidi diberikan untuk merangsang petani dan mengenalkan cara menggunakan pupuk yang baik.
“Subsidi hanya untuk merangsang petani kita dan memperkenalkan cara menggunakan pupuk yang baik. Apakah subsidi atau tidak subsidi, bukan itu persoalannya, tapi apakah margin keuntungan lebih besar,” ujar Ali.

Ali menegaskan, pupuk merupakan kebutuhan mendasar agar budidaya pertanian berkembang dengan baik. Tanpa pupuk, Ali menjamin budidaya pertanian tak akan berkembang dengan baik. “Kami tidak ingin ada pertanian yang terkendala, agar ketahanan pangan juga bisa terjaga,” ujar dia.

Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen PSP Kementan, Muhammad Hatta menyebutkan, dengan pemupukan yang baik, produktivitas hasil pertanian juga dapat dipastikan meningkat. “Pupuk ini juga erat kaitannya dengan peningkatan produktivitas pertanian. Pemupukan yang baik akan berpengaruh besar terhadal hasil panen petani,” ujarnya.

PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk subsidi untuk wilayah Jawa Barat aman menjelang musim tanam Oktober-Maret. Hingga pekan lalu kemarin jumlah pupuk subsidi mencapai 211,1 ribu ton.
Jumlah ini 342 persen dari stok minimum ketentuan pemerintah. Ini berada di lini I dan III. Cukup untuk kebutuhan selama enam pekan ke depan.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Credit: Source link