JawaPos.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut terdapat hal penting yang belum masuk ke dalam kebijakan mineral dan batu bara (minerba) di Indonesia. Meskipun, kebijakan mineral dan batu bara di Indonesia terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan dan Tata Kelola Minerba Irwandy Arif mengatakan, hal yang belum masuk kedalam kebijakan minerba, salah satunya terkait perkembangan global tentang komoditas dan pemanfaatannya. Hal itu dapat mendukung pengembangan kendaraan listrik yang tengah dikejar oleh pemerintah.
“Pengembangan industri mobil listrik yang akan ditopang industri baterai, bahannya dari nikel mangan dan sebagainya,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (11/2).
Irwandy memaparkan, selain itu, hal penting lainnya selain pemanfaatan komoditas terhadap perkembangan global yaitu pengelolaan dan pemanfaatan critical raw minerals di Indonesia. Lalu, fokus pada kegiatan riset teknologi pengelolaan dan pemanfaatan mineral dan batu bara termasuk mineral ikutan dan logam atau unsur tanah jarang di Indonesia.
Dia meminta agar hal ini perlu dipertimbangkan untuk mendorong iklim investasi yang menarik di tanah air di bidang pertambangan integrated business dari hulu sampai ke hilir.
“Ini tolong dipertimbangkan, ini masukan dari teman-teman syarat investasi asing,” imbuhnya.
Menurutnya, Indonesia dapat menjadi pusat penentu harga komoditas internasional untuk sumber daya terbanyak di Indonesia. Selanjutnya, alokasi anggaran pemerintah research and development di bidang ESDM serta anggaran eksplorasi.
Kemudian, penunjukan satu perusahaan pelat merah untuk alokasi investasi di bidang penambangan utama dari hulu sampai produk jadi ke konsumen.
“Ini sebenarnya sudah di prioritas kan UU Nomor 3 tentunya kemana nih arah strategisnya,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Edy Pramana
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link