indopos.co.id – Selama masa pandemi hampir semua perkantoran menerapkan kebijakan bekerja dari rumah. Kebijakan ini membuat sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas ta dari rumah. Selama Work From Home (WFH), kebanyakan orang aktivitasnya hanya dilakukan di rumah saja.
Bahkan, sebagian besar waktu dihabiskan dengan duduk saja, baik saat bekerja, belajar, hingga bersantai. Hal ini berpotensi akan menimbulkan wasir. Dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RS Siloam Surabaya dr F Siusanto Hadi SpB-KBD mengatakan, dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2008 kepada 6.300 orang di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa pada masa normal setidaknya orang AS menghabiskan waktu 7,7 jam perhari hanya untuk duduk.
Namun, angka tersebut naik dalam penelitian terbaru. Menurut dia, dalam penelitian terbaru tersebut menyebut pada masa pandemi atau sejak Maret 2020 menunjukkan di AS meningkat durasi duduk sebanyak 3 jam perhari atau menjadi selama 11,7 jam hanya untuk duduk.
Sedangkan di negara lain seperti Inggris, Prancis, Spanyol, dan Kanada meningkat 2 jam sehari. Serta di Belanda, Denmark, Belgia, dan Austria meningkat 1 jam sehari.
“Angka tersebut menunjukkan bahwa selama masa pandemi dan semua orang melakukan WFH masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya hanya dengan duduk. Padahal, banyak risiko penyakit yang bisa muncul akibat duduk terlalu lama. Salah satunya adalah Hemoroid atau yang dikenal orang awam dengan sebutan wasir,” ungkap dokter yang akrab disapa dr Sius dalam keterangan di Jakarta, Kamis (29/10/2020).
Menurut dr Sius, hemeroid atau wasir terjadi ketika ada pembesaran pembuluh darah di sekitar anus yang disebabkan oleh proses pembengkakan dari pembuluh darah tersebut. Pembengkakan tersebut karena adanya penekanan yang terjadi secara terus menerus pada tulang ekor karena posisi duduk yang salah.
Padahal, menurut dia di depan tulang ekor terdapat usus besar yang menjadi saluran terakhir dalam pencernaan dan menjadi pembuangan akhir feses. “Diantara tulang ekor dan usus besar ini terdapat banyak pembuluh darah, apabila terjadi penekanan di area ini tentu saja akan membuat pembuluh darah menjadi tidak lancar dan bengkak, sehingga pada akhirnya malah akan menimbulkan wasir,” jelasnya.
Dr Sius menyebutkan, setidaknya ada tiga tipe hemoroid. Pertama, tipe hemoroid internal, yaitu pembengkakan pembuluh darah yang terjadi dalam anus dan tidak terlihat. Kedua adalah hemoroid eksternal adalah kondisi jika pembengkakan terjadi di luar anus, yaitu dekat lubang anus, dan terasa lebih nyeri. Ketiga ada pula hemoroid campuran yang terjadi pembengkakan di area dalam dan luar.
Dia menuturkan, dalam penanganannya saat ini hemeroid bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi laser disebut dengan laser hemorrhoidoplasty. Sedangkan pencegahannya, menurut dr Sius, ada empat cara yang bisa dilakukan. Pertama, yaitu melakukan diet sebaiknya rajin mengkonsumsi sayur dan buah berwarna-warni. Kedua, sering melakukan olahraga yang teratur.
Lalu, ketiga dengan memperhatikan posisi duduk dengan cara yang benar. Caranya adalah dengan duduk tegak seperti posisi berdiri dan duduk tepat diatas tulang duduk, sehingga menghindari adanya penekanan pada tulang ekor. Selain itu, sempatkan untuk berdiri selama 30-60 detik setiap satu jam ketika sedang duduk lama. Kalaupun tidak bisa berdiri sebaiknya melakukan beberapa gerakan peregangan.
Dan, keempat, tidak mengejan saat Buang Air Besar (BAB). Hal ini juga dipengaruhi oleh posisi duduk. Sebab, hal ini akan membuat posisi anus membentuk siku ketika dalam posisi duduk. Untuk itu, sebaiknya saat BAB tidak dalam posisi duduk atau jongkok saja. “Namun, bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan kloset duduk, sebaiknya disiasati dengan menyediakan pijakan untuk kaki yang bisa membentuk posisi jongkok saat buang air besar,” tuturnya.
(mdo)
Credit: Source link