Lahir di kampung padat penduduk di Surabaya Utara, marketing guru, Hermawan Kartajaya tak hanya andal di bidang pemasaran. Pria yang pada 18 November mendatang berusia 74 tahun itu juga giat mendorong bangkitnya UMKM tanah air. Bahkan, tahun ini terpilih sebagai Incoming Chair dari The International Council for Small Business (ICSB) Global.
—
PERSEBARAN virus SARS-CoV-2 mengempaskan UMKM. Padahal, sektor itu merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia. Perannya esensial dalam kerangka pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Maka, untuk memulihkan perekonomian dan mencapai target pertumbuhan nasional, sektor UMKM harus bangkit.
Hermawan menyebut pandemi Covid-19 sebagai tantangan besar bagi para pelaku UMKM. Ada dilema yang harus dihadapi, justru karena banyaknya stimulus dan bantuan dari pemerintah. Paket-paket subsidi itu rawan melenakan.
”Beberapa pelaku UMKM di Indonesia masih belum menjadi entrepreneur yang sesungguhnya. Artinya, belum ada mindset yang benar-benar sebagai entrepreneur. Akhirnya sedikit-sedikit mengandalkan bantuan dan mengharapkan kemudahan-kemudahan,” paparnya saat berbincang dengan Jawa Pos pada Selasa (10/8).
Hermawan mengakui bahwa bantuan dari pemerintah amat penting untuk menunjang kelangsungan bisnis UMKM. Apalagi, pandemi ini menggerus daya tahan sektor UMKM. Tapi, di sisi lain, mental baja para pelaku UMKM harus benar-benar digembleng. Dalam situasi pandemi seperti saat ini, justru jiwa entrepreneur bisa lahir secara ideal. Jiwa entrepreneur akan membuat para pelaku UMKM kian jeli melihat peluang dan menggarapnya dengan maksimal.
Para pelaku UMKM yang berjiwa entrepreneur, sambung Hermawan, akan lebih tahan banting. Tidak mudah menyerah dalam menghadapi badai pandemi. Apalagi jika mereka lahir di tengah situasi yang serba-tidak pasti seperti sekarang. Setelah jiwa entrepreneur tertanam, langkah ideal bagi para pelaku UMKM adalah melebarkan sayap marketing.
Entrepreneurship, menurut Hermawan, adalah spirit juang. Sementara marketing adalah strategi. Atau taktik yang efektif untuk menjangkau pelanggan. Jika dua hal itu dikawinkan, dia yakin akan lahir para pelaku usaha yang tangguh. Selanjutnya, tantangan demi tantangan akan menempa mereka menjadi lebih baik. ”UMKM nggak bisa hanya dikasih motivasi. Justru dari merekanya itu yang penting,” tegas pria yang masuk dalam daftar 50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing itu.
Pada tiap kesempatan, Hermawan mengusung CIEL sebagai kunci dalam menggapai sukses. Tidak hanya bagi para pelaku UMKM, prinsip tersebut juga berlaku bagi para pengusaha skala menengah maupun besar. CIEL yang adalah singkatan itu diadopsi Hermawan dari kata dalam bahasa Prancis. Ciel, dalam bahasa aslinya, berarti langit. Dalam perspektif Hermawan, CIEL menjadi creative, innovative, entrepreneurship, dan leadership. Dia menegaskan bahwa empat pilar pembentuk CIEL tersebut saling melengkapi (selengkapnya lihat grafis).
Khusus bagi para pelaku UMKM, Hermawan punya tiga tips bertahan di tengah guncangan pandemi, yakni jeli melihat peluang, berani mengambil risiko, dan mau berkolaborasi. ”Mindset ini harus dimiliki para pelaku usaha yang ingin bertahan di tengah berbagai tantangan,” tuturnya.
Credit: Source link