JawaPos.com – Pemerintah Arab Saudi telah menyampaikan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait pertimbangan pembukaan umrah untuk jamaah Indonesia. Hal ini pun disambut baik oleh calon jamaah Indonesia.
Namun, masih banyak yang salah paham atas nota diplomatik tersebut dengan mengartikan umrah sudah bisa dilaksanakan. Padahal nota itu adalah surat pemberitahuan bahwa Arab Saudi tengah mempertimbangkan apakah Indonesia dapat memberangkatkan calon jamaahnya atau tidak.
Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Ketum Himpuh) Budi Darmawan pun menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada calon jamaah umrah yang berangkat. Sebab, masih perlu menunggu keputusan terbaru dari Arab Saudi.
“Jadi belum ada keberangkatan. Perlu dipahami oleh seluruh masyarakat bahwa sampai hari ini belum ada kesepakatan yang ditandatangani, belum ada, tapi baru hanya surat,” ujar dia dalam acara Kabar Umroh untuk Indonesia secara daring, Kamis (21/10).
Kata dia, adanya misinformasi ini karena masyarakat yang sangat senang atas pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang mengatakan sudah ada nota diplomatik dari Saudi kepada Indonesia. Oleh karena itu, informasi yang disampaikan ada yang keliru.
“Karena begitu menggebunya, begitu keinginannya segera memberangkatkan jamaah dan juga dari masyarakat yang selama ini terjadi penundaan yang cukup lama,” tuturnya.
Ia berharap calon jamaah bisa memahami hal ini. Pasalnya, urusan teknis terkait sinkronisasi aplikasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna belum menemui titik terang, begitu juga untuk urusan vaksin booster.
“Sampai dua tahun kita mati suri, kami berharap informasi ini bisa dipahami,” pungkasnya.
Credit: Source link