Dikutip dari Yonhap, Selasa, di bawah merek bisnis baru ECOH, perusahaan itu berencana untuk meningkatkan pusat pengiriman hidrogen menjadi sembilan pada tahun 2030 dan menyediakan hidrogen ke total 360 stasiun pengisian hidrogen di seluruh negeri.
Dalam hal ini, Hyundai Glovis mengatakan mereka telah menjalin hubungan kerjasama strategis dengan produsen amonia global untuk meningkatkan bisnis hidrogen. Kendati demikian, perusahaan itu masih merahasiakan nama-nama produsen amonia.
Amonia, yang telah menarik banyak perhatian sebagai bahan bakar ramah lingkungan di industri pembuatan kapal, digunakan untuk menghasilkan hidrogen hijau dengan mengekstraksi hidrogen darinya.
Hidrogen hijau mengacu pada hidrogen yang dihasilkan dari air atau amonia, menggunakan sumber energi terbarukan, seperti tenaga angin, tanpa memancarkan karbon dioksida.
Dalam hal ini, perusahaan itu akan mengangkut amonia dengan dua pengangkut gas yang sangat besar yang akan dibangun pada 2024. Hyundai Glovis juga akan memasuki pasar produksi dan distribusi hidrogen cair pada 2024, kata perusahaan itu.
Sebagai bagian dari bisnis energi yang direncanakan, Hyundai Glovis mempersiapkan bisnis untuk mendaur ulang baterai EV bekas. Perusahaan mengharapkan volume baterai EV bekas meningkat tajam di tahun 2028.
Baca juga: Hyundai Glovis perkuat layanan pengangkutan kendaraan listrik
Baca juga: Genesis GV60 bakal dilengkapi pengenalan wajah untuk buka tutup pintu
Baca juga: Hyundai tarik 95.000 Sonata dan Tucson gara-gara mesin bisa terbakar
Pewarta: KR-CHA
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link