Penjualan mobil di Norwegia didominasi EV, Tesla paling diminati

Jakarta (ANTARA) – Permintaan untuk mobil-mobil besutan Tesla Inc membantu mendongkrak penjualan mobil listrik di Norwegia hingga hampir 80 persen dari total penjualan mobil bulan lalu.

Mengutip Reuters, Selasa, negara ini telah menjadi pemimpin global dalam beralih ke kendaraan listrik dan berusaha untuk menjadi yang pertama mengakhiri penjualan mesin bensin dan diesel pada tahun 2025.

Baca juga: Distribusi Tesla ditaksir tembus 1,3 juta unit pada 2022

Kendaraan listrik dengan baterai mencapai 77,5 persen dari semua mobil baru pada bulan September, kata Federasi Jalan Norwegia (OFV), naik 61,5 persen dari tahun lalu.

Tesla Model Y, kendaraan sport kompak, adalah kendaraan terlaris dengan 19,8 persen dari pasar mobil, diikuti oleh sedan Model 3 Tesla dengan 12,3 persen. Sementara, mobil Enyaq dari Skoda berada di urutan ketiga dengan 4,4 persen.

Pertama kali diluncurkan oleh Tesla yang berbasis di California pada Maret 2019, Model Y baru-baru ini tersedia untuk pelanggan Eropa.

Dengan membebaskan kendaraan listrik sepenuhnya (full-electric vehicle) dari pajak yang dikenakan pada mereka yang mengandalkan bahan bakar fosil, Norwegia yang telah menjadi pemimpin dalam mengakhiri penggunaan mesin pembakaran, dan pada tahun 2020, penjualan mobil listrik lebih banyak dari semua mobil lain untuk pertama kalinya.

Namun, kebijakan pajak nol di Norwegia dapat berubah jika pemenang pemilu nasional bulan lalu melanjutkan rencana untuk mengenakan pajak pada model yang paling mahal.

Baca juga: Tesla diperkirakan merilis mobil tanpa setir pada 2023

Pajak barang mewah

Pemerintahan berikutnya yang akan dipimpin oleh Jonas Gahr Stoere dari Partai Buruh, dan akan terdiri dari partai-partai yang telah berjanji untuk mengenakan PPN 25 persen pada sebagian kecil dari label harga mobil baru yang melebihi 600 ribu krona Norwegia (69.300 dolar AS).

Sementara Tesla Model Y, dengan biaya kurang dari ambang batas pajak, mungkin tidak terpengaruh, model S dan X kelas atas perusahaan dihargai hingga 1,3 juta krona dan dapat menghadapi pungutan yang cukup besar. Porsche, Audi dan Mercedes-Benz juga akan terpengaruh.

Partai Buruh mengatakan pajak akan membawa uang ekstra ke kas negara dan dimotivasi oleh rasa keadilan.

“Pembebasan pajak untuk pembelian mobil listrik dimaksudkan sebagai cara untuk memperkenalkan teknologi baru, dan tidak dapat bertahan tanpa batas waktu,” kata Svein Roald Hansen, juru bicara kebijakan pajak Partai Buruh.

“Itu subsidi. Dan… semakin mahal mobilnya, semakin besar subsidinya. Kami dalam beberapa tahun terakhir menerima banyak model baru… ada banyak pilihan bagi mereka yang masih ingin membeli mobil selama ada pembebasan PPN,” tambah Hansen.

Pajak atas kendaraan mewah listrik akan tidak tepat waktu dan pada akhirnya memperlambat elektrifikasi Norwegia, kata Christina Bu yang mengepalai Asosiasi EV Norwegia.

“Sekarang semakin banyak daerah pedesaan mulai membeli lebih banyak mobil listrik dan bukan saatnya sekarang untuk menghapus pembebasan pajak karena kita juga perlu mendapatkan daerah-daerah ini dengan pangsa pasar yang lebih tinggi,” kata Bu.

Baca juga: Tesla catatkan pertumbuhan di kuartal ketiga

Baca juga: Pabrik Tesla di Shanghai akan produksi 300 ribu mobil hingga September

Baca juga: Musk sebut pabrik semikonduktor baru akan akhiri kelangkaan chip mobil

Pewarta: A087
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021

Credit: Source link