Reuters pada Senin (27/11) mewartakan bahwa Hyundai telah mengajukan permohonan itu kepada otoritas setempat pada Senin. Adapun pabrik di Asan sebelumnya fokus pada produksi mobil berjenis sedan dan sport utility vehicle (SUV).
Baca juga: Penjualan Hyundai, Kia di Britania naik 8,7 persen di Januari-Oktober
Namun tingginya permintaan untuk mobil listrik, termasuk Ioniq-6, membuat Hyundai harus mengambil langkah strategis dengan fokus pada produksi mobil listrik, setidaknya hingga awal tahun depan.
Menurut rencana, pabrik di Asan akan kembali berproduksi untuk semua model pada 14 Februari 2024.
Pada pekan lalu, Hyundai juga mengumumkan kembali mengguyurkan dana sebesar 1,52 miliar dolar AS (setara dengan Rp23,8 triliun) untuk pabrik terbaru mereka di Ulsan, Korea Selatan.
Dana besar di pabrik terbaru mereka ini khusus untuk melahirkan berbagai kendaraan elektrik pada 2026 mendatang dan pabrik Hyundai di Ulsan akan mulai beroperasi pada 2025, menurut informasi yang diunggah di laman resmi Hyundai, Senin (13/11).
Executive Chair of Hyundai Motor Group Euisun Chung mengatakan bahwa pabrik khusus kendaraan listrik baru di Ulsan merupakan awal dari masa depan yang menjanjikan untuk 50 tahun ke depan di era elektrifikasi.
“Sama seperti impian untuk membangun mobil terbaik di masa lalu yang menjadikan Ulsan sebagai kota otomotif saat ini, saya percaya Ulsan akan menjadi kota mobilitas inovatif yang memimpin era elektrifikasi, dimulai dengan pabrik kendaraan listrik khusus ini,” kata Euisun Chung.
Baca juga: Penjualan Hyundai, Kia di Eropa naik 9,3 persen pada Oktober
Baca juga: Hyundai: Insentif terkait kendaraan listrik sudah di jalur yang benar
Baca juga: Hyundai – UCL bermitra teliti hidrogen dan elektrifikasi
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link