Ilustrasi penangkapan ikan (foto: Google)
Bangkok – Thailand menolak seluruh ikan yang ditangkap dari lepas pantai Prefektur Fukushima Jepang. Ada kekhawwatiran ikan-ikan tersebut terkontaminasi nuklir dan membahayakan kesehatan konsumen.
Sebelumnya Thailand membeli ikan dari Prefektur Fukushima pada 1 Maret 2018, selang tujuh tahun setelah gempa bumi dan tsunami yang menyebabkan gangguan nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Tokyo Electric Power Co Fukushima Daiichi.
Importir asal Thailand memesan 100 kilogram ikan flounder dan 10 kilogram littlemouth untuk melayani 12 restoran Jepang di Bangkok. Sebelas restoran minggu ini memutuskan berhenti membeli ikan asal Fukushima yang berpotensi mengancam bisnis mereka.
Dilansir dari Asian Correspondent, Departemen Perikanan Thailand mencegat 30 kilogram ikan asal Fukushima, dan memerintahkan untuk tidak mendistribusikannya. Padahal otoritas karantina ikan Thailand sudah memastikan ikan tersebut aman dari bahaya kontaminasi.
Keputusan selanjutnya ialah membuang ikan-ikan tersebut, dan hal ini mengecewakan para nelayan dan eksportir Jepang.
“Kami berharap bisa segera melanjutkan operasi penangkapan ikan secara penuh kembali,” ujar seorang nelayan Fukushima.
TAGS : Ikan Jepang Nuklir Thailand
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/30526/Ikan-dari-Jepang-Diduga-Terkontaminasi-Nuklir/