Rencana itu bertujuan untuk memproduksi 10.000 hingga 15.000 kendaraan listrik setiap tahunnya dan menguasai 40 persen pasar kendaraan listrik di India pada tahun 2030.
Penolakan ini terjadi di tengah meningkatnya pengawasan terhadap investasi dari China di India dan kekhawatiran tentang keamanan investasi semacam itu.
Departemen untuk Promosi Industri dan Perdagangan Dalam Negeri mencari pendapat dari departemen lain selama proses evaluasi. Peraturan yang ada dikutip sebagai penghalang bagi proposal investasi BYD.
Baca juga: Peluncuran mobil listrik Dolphin dapat picu perang harga di Australia
Penolakan ini dinilai mencerminkan proses persetujuan yang ketat India bagi produsen mobil asing, karena negara tersebut berusaha melindungi dan mempromosikan industri otomotif domestiknya.
Meskipun pasar konsumen otomotif India menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan, perusahaan asing menghadapi tantangan saat mencoba memasuki dan menjelajahi pasar tersebut.
Namun, Tesla tampaknya telah berhasil menavigasi jalur masuk ke pasar India, dengan laporan terbaru menunjukkan rencananya untuk mendirikan fasilitas manufaktur di negara tersebut.
Penjualan mobil baru India pada tahun 2022 meningkat sebesar 25,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai lebih dari 4,25 juta unit, menjadikannya pasar terbesar ketiga di dunia setelah China dan Amerika Serikat.
Namun, penolakan proposal usaha patungan BYD, bersamaan dengan contoh kasus perusahaan lain seperti General Motors dan Ford yang menghentikan produksi di India, menyoroti kompleksitas dan kesulitan yang dihadapi perusahaan asing ketika mencoba membangun kehadiran di pasar otomotif India.
Baru-baru ini, BYD memperkuat kehadirannya di tingkat global dengan mengumumkan rencananya untuk membangun tiga pabrik di Brasil. Demikian seperti dikutip Gizmochina, Minggu (23/7).
Baca juga: BYD Han EV, Tang EV, dan Atto 3 diluncurkan di Maroko
Baca juga: BYD ajukan Investasi Rp14,9 triliun untuk lini mobil listrik di India
Baca juga: BYD catatkan rekor penjualan baru pada Juni
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link