JawaPos.com–Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Mei mencapai angka 8,6 persen. Angka tersebut merupakan inflasi AS tertinggi dalam empat dekade terakhir. Inflasi di negara adidaya itu membawa dampak terhadap perekonomian berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Ekonom Universitas Airlangga Wisnu Wibowo memberikan tanggapan mengenai penyebab inflasi AS pada Jumat (1/7). Penyebab utama inflasi AS adalah dampak dari pandemi Covid-19.
Wisnu memaparkan kenaikan inflasi di AS karena melonjaknya harga komoditas saat pandemi Covid-19. Pada saat pandemi, banyak negara menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas dan mobilitas orang.
Kebijakan seperti lock down atau karantina wilayah dilakukan di berbagai negara sebagai upaya meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Kebijakan-kebijakan tersebut telah mengganggu kegiatan produksi dan distribusi barang.
”Akibatnya terjadilah ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan,” jelas Wisnu Wibowo dosen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu.
Pada perkembangannya, kata Wisnu, inflasi di AS terus mengalami kenaikan hingga menembus level 8,6 persen pada Mei. Hal itu karena terganggunya pasokan pangan dan energi global akibat terjadinya konflik Rusia-Ukraina.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : rafika
Credit: Source link