DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster, merupakan pemimpin daerah di Provinsi Bali yang berhasil mewujudkan cita-cita masyarakat Bali yang sudah puluhan tahun memimpikan adanya infrastruktur baru sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan di Bali Timur, Bali Utara, Bali Barat, Bali Tengah, dengan Bali Selatan.
Keberhasilan Gubernur Koster melaksanakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi dari visi pembangunan Bali, yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dapat dilihat dan bermanfaat nyata bagi masyarakat Bali. Di antaranya, Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; Pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Mengwi; Pembangunan 3 Pelabuhan sekaligus (Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan); Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng; Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng; Pembangunan Bendungan Sidan di Wilayah Badung-Bangli-Gianyar; dan Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 km, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.
Pengamat Tata Ruang Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si., mengakui bahwa laju pembangunan infrastruktur yang dilakukan Gubernur Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), merupakan eksekusi yang dinanti oleh masyarakat selama ini. Sebab, pembangunan yang dilakukan ini merupakan eksekusi pembangunan infrastruktur yang telah digariskan dalam Peraturan Daerah (Perda) Tata Ruang.
“Salut untuk pemikiran (Gubernur Koster, red) yang sangat penting untuk strategi pembangunan Bali ke depan, khususnya saya melihat bahwa adanya upaya mengintegrasikan kegiatan pariwisata dengan pertanian. Sehingga, kedua hal ini tiada lain adalah dengan cara membangun infrastruktur yang ada,” ujar Prof. Rumawan Salain dalam Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Manfaat Nyata Pembangunan Infrastruktur Bagi Masyarakat Bali” di Warung Coffee 63 A Denpasar, Rabu (18/1).
Akademisi Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa (FTP Unwar) sekaligus Wakil Dekan I FTP Unwar, Dr. Ir. I Gusti Agung Putu Eryani, M.T., mengapresiasi kerja keras dan tulus Gubernur Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dalam membangun infrastruktur monumental di Bali yang mengedepankan kearifan lokal Bali selama 4 tahun kepemimpinannya. Dari sekian pembangunan insfrastruktur yang dibangun, menurut Putu Eryani bahwa pembangunan insfrastruktur bendungan menjadi sangat penting. Sebab, air merupakan kebutuhan yang sangat vital dalam menjalani kehidupan. Tanpa air, makhluk hidup tidak akan bisa hidup. Apalagi, saat ini ada daerah di Dawan, Kabupaten Klungkung yang sulit mendapatkan air. Bahkan, secara umum saat musim kemarau tiba, Bali yang notabennya tujuan pariwisata dunia mengali krisis air. Apalagi, berdasarkan hasil penelitian bahwa pada tahun 2025 Bali akan mengalami krisis air.
“Bendungan yang dibangun Gubernur Koster di Tamblang di Buleleng dan pembangunan Bendungan Sidan di Wilayah Badung, Bangli, dan Gianyar ini merupakan langkah visioner Gubernur Bali untuk melestarikan sumber air untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, baik untuk kebutuhan air bersih maupun untuk irigasi pertanian,” ujar Putu Eryani.
Apalagi, lanjut Putu Eryani bahwa dalam dalam pembangunan infrastruktur, Gubernur Koster mengedepankan kelestarian alam dan lingkungan. Ini telah sesuai dengan visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang mengedepankan tiga aspek utama. Yaitu, alam, manusia, dan kebudayaan Bali yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Yakni, enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehiduoan manusia, meliputi Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerhi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi.
Pengamat Tata Ruang Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si., menjelaskan bahwa infrastruktur merupakan fasilitas teknis, fisik, sistem perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat agar pertumbuhan ekonomi sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik. Dan inilah hakikat pengutamaan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali, yaitu mengedepankan pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Seluruh pembangunan yang sudah dan sedang dibangun oleh Bapak Gubernur Koster telah memberi manfaat bagi masyarakat, seperti contoh pembangunan bendungan, infrastruktur jalan, transportasi, pelabuhan, dan lainnya. Bahkan, pembangunan yang sedang dibangun, seperti pembangunan kawasan pusat kebudayaan Bali di Klungkung akan berdampat bagi seni dan budaya Bali ke depan, karena di sana akan memberikan ruang seluas-luasnya kepada para seniman untuk berkreasi menampilkan kreativitas seni dan budayanya,” tandas Prof. Rumawan Salain. (Winatha/balipost)
Credit: Source link