JawaPos.com – Setelah menjadi sorotan dan trending di Twitter, keterangan resmi terkait serial Gadis Kretek yang diperkuat oleh Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino serta sejumlah aktor- aktris kenamaan lainnya akhirnya dibuat. Berdasarkan keterangan tertulis diterima JawaPos.com, Kamis (14/7), dinyatakan bahwa Gadis Kretek kini telah memasuki proses produksi dan direncanakan bakal tayang di Netflix pada 2023 mendatang.
Dian Sastro memerankan karakter Dasiyah, seorang perempuan visioner yang dikenal karena kemampuannya dalam meracik saus rokok kretek yang sedap. Putri Marino, pemain film Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga akan berperan sebagai Arum, seorang gadis independen penuh rasa ingin tahu.
Sementara itu, Ario Bayu, pemain film Gundala, dan Perempuan Tanah Jahanam, akan berperan sebagai Soeraja. Dia secara tidak sengaja masuk ke dalam industri kretek hingga kemudian meninggalkan warisan berharga. Sementara Arya Saloka akan berperan sebagai Lebas, anak bungsu Soeraja yang hidup dengan caranya sendiri.
Gadis Kretek juga diperkuat oleh sejumlah aktor dan aktris lainnya. Mereka adalah Tissa Biani,
Ine Febriyanti, Winky Wiryawan, Sheila Dara, Ibnu Jamil, Rukman Rosadi, Nungki Kusumastuti, Dimas Aditya, Pritt Timothy, dan Tutie Kirana.
Gadis Kretek digarap dengan berkolaborasi dua sutradara yaitu Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Serial tersebut menceritakan tentang kisah romansa berlatar belakang perkembangan industri kretek yang mengiringi berbagai peristiwa sejarah di tanah air.
“Gadis Kretek menangkap sebuah masa penting dalam industri rokok kretek serta berbagai peristiwa sejarah yang kemudian mengubah jalan hidup banyak orang, termasuk munculnya sebuah cerita cinta yang mengharukan,” kata Kamila Andin.
“Bersama para pemeran Gadis Kretek, serta set dan cerita yang luar biasa, kami percaya kami akan memberikan kisah yang penuh makna bagi penonton di manapun berada,” timpal Ifa Isfansyah.
Gadis Kretek diproduksi oleh BASE Entertainment. Naskah skenarionya ditulis oleh Tanya Yuson, Ratih Kumala, Kanya K. Priyanti dan Ambaridzki Ramadhantyo. Shanty Harmayn dan Tanya Yuson
menjadi showrunner.
Shanty Harmayn mengungkapkan bahwa dirinya bangga sekali memproduksi serial ini dengan cerita yang sarat akan perjalanan historis bangsa Indonesia.
“Kami bangga dapat membawa kisah yang indah ini ke layar kaca, terutama karena Gadis Kretek berakar di Indonesia dan menyampaikan penggalan sejarah yang saya yakin dapat dinikmati oleh penonton di mana saja,” ujar showrunner Shanty Harmayn.
Gadis Kretek diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala yang rilis pada 2012 silam dan meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada tahun yang sama. Showrunner Tanya Yuson mengatakan, novel karya Ratih berhasil menghadirkan beragam karakter dengan berbagai kepribadian dalam perjalanan hidup yang menggugah. Ia pun bangga sekali menjadi bagian dari produksi Gadis Kretek.
“Menyaksikan kisah ini terwujud bersama para pemain dan kru yang luar biasa merupakan hal yang menggembirakan dan kami tak sabar untuk menghadirkannya segera,” katanya.
Credit: Source link