JawaPos.com – Fashion menjadi media paling menarik untuk mewujudkan pelestarian budaya. Berbagai wastra nusantara menjadi gambaran kekayaan budaya tanah air tertuang lewat kain. Hal itulah yang ditunjukkan lewat pagelaran Lorong Waktu yang dilaksanankan dalam event JF3, 6 September 2022 yang lalu.
LAKON Indonesia memamerkan sebuah instalasi seni yang berkolaborasi dengan Adi Purnomo atau biasa disapa dengan Mamo, seorang arsitek dan juga seniman. Instalasi ini menjadi media untuk menyampaikan sebuah tujuan usaha pelestarian budaya.
Kali ini, melalui ‘Lorong Waktu The Instalation’ , LAKON Indonesia dan Mamo Studio menceritakan sebuah perjalanan pelestarian budaya yang telah berlangsung lebih dari 4 tahun di antara mereka sebagai respon terhadap banyak hal yang terjadi di sekeliling. Mereka bercerita tentang keseimbangan yang menyelaraskan dan tentang menciptakan kemungkinan baru, sebuah selasar yang akan mengantarkan menuju ke TERAS LAKON.
Founder Thresia Mareta mencoba mempresentasikan usaha pelestarian budaya dalam bentuk berbeda. Menurutnya ini berbeda dengan fashion show.
“Kalau bahasa fashion itu fashion show, tetapi kalau berbicara dengan audiens berbeda maka bahasanya juga berbeda. Pelestarian budaya tidak bisa kita lakukan sendirian kami sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari banyak pihak. Ini baru akan memberikan hasil yang lebih nyata pada akhirnya,” ungkapnya kepada wartawan baru-baru ini.
Instalasi ini juga merupakan awal dari perjalanan selanjutnya yakni TERAS LAKON yang diharapkan akan menjadi sebuah wadah dan ‘laboratorium’ publik untuk mendorong upaya pelestarian budaya Indonesia. Menjadi tempat untuk mengenal kita secara lebih mendalam, mencintai identitas kita, dan bersama-sama memelihara eksistensinya untuk jangka waktu yang panjang,” katanya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link