JawaPos.com – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berpotensi tertekan akibat geopolitik global yang memicu kecemasan para investor. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini rupiah ada di level Rp 14.339 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dollar AS dengan meningkatnya kekhawatiran pasar soal konflik antara Ukraina dan Rusia,” kata analis keuangan Ariston Tjendra kepada JawaPos.com, Senin (21/2).
Ariston memaparkan, negara paman Sam dan negara-negara barat melaporkan Rusia belum mundur dari perbatasan Ukraina dan malah menumpuk pasukan di sana. Pada akhir pekan kemarin, serangan militer Ukraina ke kelompok separatis pendukung Rusia di Ukraina Timur dikhawatirkan memicu Rusia untuk menyerang Ukraina.
Menurutnya, kecemasan pasar terhadap potensi terjadinya perang besar dapat membuat pertumbuhan perekonomian global rontok. Hal itu, mendorong sebagian pelaku pasar keluar dari aset berisiko pagi ini dan masuk ke aset aman seperti dolar AS dan emas.
“Pasar masih akan terus memantau perkembangan konflik Rusia dan Ukraina sepanjang minggu ini. Usaha-usaha diplomasi untuk meredakan konflik bisa mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko,” jelasnya.
Sementara dari dalam negeri, Ariston menambahkan, mulai menurunnya kasus penularan Covid-19 dapat meningkatkan keyakinan pasar terhadap rupiah. Sebab mobilitas masyarakat kembali bergerak menuju normal.
“Rupiah berpotensi bergerak di kisaran 14.280-14.350,” pungkasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link