Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Seyyed Abbas Mousavi (Foto: Presstv)
Teheran, Jurnas.com – Kementerian Luar Negeri Iran tidak terima campur tangan Perancis untuk urusan internalnya. Karena itu, Teheran tidak akan mentolerir pernyataan usil Paris.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menolak seruan Presiden Prancis, Emmanuelle Macron kepada Teheran untuk membebaskan dua warga negara Perancis yang dipenjara.
“Prancis tidak boleh lupa bahwa Iran adalah negara berdaulat. Baik pemerintah kami maupun pengadilan tidak akan menerima saran dari siapa pun,” kata Mousavi di akun Twitternya, Rabu (11/12).
“Setiap gangguan dalam masalah-masalah internal Iran tidak dapat kami terima,” tambahnya.
Sehari sebelumnya, Macron mengatakan bahwa pemenjaraan dua warga negara Prancis di Iran tidak tertahankan dan menuntut pembebasan mereka segera.
“Pada Hari Hak Asasi Manusia, pikiran saya melayang ke Fariba Adelkhah dan Roland Marchal, rekan kami yang ditahan di Iran, dan keluarga mereka,” kata Macron di Twitternya.
“Penjara mereka tidak bisa ditoleransi. Mereka harus dibebaskan tanpa penundaan. Saya memberi tahu Presiden Rouhani, saya ulangi di sini,” tulis Macron lagi.
Adelkhah, seorang antropolog berusia 60 tahun dan peneliti di Pusat Studi Internasional Sciences Po (CERI) di Paris, dan rekannya Marchal ditangkap di Iran pada Juni karena tuduhan melakukan mata-mata.
Pada bulan Oktober, Mousavi mengatakan bahwa hukum nasional Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda warga negara Iran, dan dengan demikian Adelkhah dianggap sebagai warga negara Iran.
Sebagai warga negara Iran, Adelkhah menikmati hak kewarganegaraan penuh, menambahkan bahwa Pengadilan Iran dengan hati-hati mengejar kasusnya dalam kerangka hukum pengadilan yang adil di negara itu.
Banding Macron mengikuti pertukaran tahanan pada akhir pekan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Ilmuwan Iran Masoud Soleimani, yang telah ditahan di AS karena diduga melanggar sanksi, dibebaska AS pada Sabtu (7/12) dengan imbalan Xiyue Wang – seorang warga negara AS kelahiran China yang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena kasus mata-mata di Iran pada 2017.
TAGS : Pernyataan Usil Prancis Tahanan Iran Masalah Internal
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/63854/Iran-Tak-Terima-Komentar-Usil-Prancis/