Gereja Makam Kudus di Yerusalem (Foto: Sathora)
Jakarta – Pemerintah Israel kembali merencanakan pembangunan permukiman baru di Yerusalem Timur, setelah sebelumnya telah dibuat pemukiman, yang sempat menuai kritikan dari banyak pihak, salah satunya Pemerintah Palestina.
Harian Israel Hayom pada Selasa melaporkan bahwa para pejabat Kota Yerusalem akan bertemu pada Rabu untuk membahas rencana pembangunan 75 rumah di area Beit Hanina.
Yerusalem berencana mengalokasikan area seluas 11 kilometer persegi untuk pembangunan delapan kompleks setinggi tujuh hingga 12 lantai.
Pada 1967, Israel membangun permukiman Pisgat Ze`ev dan Neve Yaakov di area yang sama.
Menurut pengamat Palestina, Israel telah mempercepat pembangunan permukiman di Yerusalem Timur sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tahun lalu.
Saat ini, sekitar 600.000 orang Israel tinggal di lebih dari 100 permukiman Yahudi yang dibangun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak Israel menduduki wilayah itu pada 1967.
Sementara itu, Palestina menginginkan wilayah-wilayah itu dan Jalur Gaza sebagai wilayah negara Palestina merdeka di masa yang akan datang.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menyatakan seluruh aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi di sana ilegal.
TAGS : Israel Palestina Yerusalem
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/40350/Israel-Kembali-Bangun-Pemukiman-Baru-di-Yerusalem-Timur/