Bagaimana agar hubungan serumah menantu dan mertua terasa lebih nyaman? Untuk meminimalkan ’’benturan’’ perbedaan, mulailah dengan berupaya ’’melenturkan’’ hati.
—
KENAPA tinggal di rumah mertua? Pasti ada faktor tertentu sehingga pasangan memutuskan tinggal bersama orang tua. Bisa jadi karena diminta orang tua untuk menemani. Masih menabung untuk memiliki rumah atau mengontrak rumah sendiri. Atau berbagai alasan lainnya.
Apa pun alasannya, menantu pria maupun wanita yang tinggal di rumah mertua perlu menyesuaikan diri. Tinggal bersama keluarga lain, dengan tata cara dan kebiasaan yang berbeda, tentunya harus mampu membawa diri. Mulailah berupaya ’’melenturkan’’ hati agar fleksibel. Agar jika terasa ada ’’benturan’’ perbedaan, lebih mudah menerima dan ikhlas menyesuaikan.
Bisakah ’’membangun surga’’ di rumah mertua? Kebanyakan menantu, terutama perempuan, sering merasa ’’bermasalah’’ dengan ibu mertua. Terasa ada saja yang tidak klop. Ada saja yang bikin tidak nyaman. Hal itu bisa terjadi pada menantu yang bekerja maupun yang di rumah saja.
Berikut sejumlah langkah agar hubungan serumah menantu dan mertua bisa terasa lebih nyaman.
1. Buka komunikasi santun dan terbuka sejak awal pindah. Tunjukkan sikap bahwa Anda terbuka untuk berkomunikasi. Ramah dan berendah hatilah dengan tulus. Sejak awal, jangan bebani hati dan pikiran dengan rasa negatif apa pun. Perlahan perhatikan, pelajari, dan sesuaikan diri.
2. Tunjukkan sikap siap bekerja sama sebagai anggota tim yang baru. Sigap membantu. Tentu dengan santun memohon izin lebih dulu.
3. Sesempat mungkin libatkan diri dalam kegiatan keluarga mertua.
Dalam keseharian, selalu berikan perhatian kepada bapak dan ibu mertua. Seperti apa?
• Tiap jumpa pagi, biasakan ucapkan salam selamat pagi.
• Tawarkan diri pada ibu/bapak mertua untuk menghubungi Anda, saat mereka memerlukan.
Credit: Source link